free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Wujudkan Keluarga yang Berkualitas, Pemkot Kediri Berikan Pelayanan Safari MOW dan MOP Gratis

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

22 - Jul - 2022, 05:16

Placeholder
Pemkot Kediri melalui DP3AP2KB mengadakan kegiatan Pelayanan Safari KB Metode Operasi Wanita (MOW) dan MOP (Metode Operasi Pria), Kamis (21/7) di RS Dhaha Husada. (Foto: Dok. Istimewa)

JATIMTIMES - Sebagai salah satu wujud pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kematian ibu karena melahirkan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengadakan kegiatan Pelayanan safari KB Metode Operasi Wanita (MOW) dan MOP (Metode Operasi Pria), Kamis (21/7) di RS Dhaha Husada. 

Saat meninjau pelaksanaan safari KB, Sumedi Kepala DP3AP2KB menuturkan, kegiatan tersebut sekaligus bentuk kehadiran pemerintah dalam melayani masyarakat Kota Kediri khususnya dalam rangka pelayanan KB. 

Baca Juga : Tekan Tingkat Pengangguran, Dinkop UMTK Kota Kediri Gelar Pelatihan

“Hal ini juga sebagai langkah preventif dalam pencegahan stunting, karena awal stunting salah satunya dari jumlah anak yang banyak sehingga anaknya tidak terurus dengan baik dari segi gizi, pola asuh, pendidikan, dll. Dengan jalan MOW ini, inshaAllah semua permasalahan akan terselesaikan karena tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengatur jumlah anak, sehingga anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tuturnya.

(Foto: Dok. Istimewa)

Sumedi menjelaskan, pelayanan KB dengan metode MOW dan MOP ditujukan untuk masyarakat umum dengan beberapa syarat yakni berusia di atas 35 tahun, sudah tidak berkeinginan memiliki keturunan, sukarela tanpa paksaan dan mendapatkan persetujuan keluarga. Sampai saat ini, total ada 54 akseptor yang sudah mendaftar. 

"Hari ini dilakukan tindakan MOW ke 14 akseptor. Mereka adalah akseptor yang sudah lolos skrening. Kegiatan ini akan kita lakukan bertahap karena kita juga menyesuaikan dengan ketersediaan bed di rumah sakit," terangnya.

Untuk masyarakat yang ingin mendaftar sebagai akseptor, Sumedi menerangkan masyarakat bisa menghubungi Penyuluh KB atau kader di sekitar tempat tinggalnya. Setelah kegiatan ini, Sumedi berharap para akseptor bisa menjadi penggerak dan memotivasi masyarakat bahwa MOW dan MOP aman dan tidak berbahaya.

Pemasangan kontrasepsi ditangani langsung oleh dr. Jonathan Chandra Nainggolan, SP.OG dan dr Oka Endarto, SP.An. Ditanya terkait prosedur penanganan, dr. Jonathan Chandra Nainggolan menjabarkan sebelum dilakukan tindakan MOW, langkah pertama yaitu melakukan skrining pada pasien seperti bekas operasi, penyakit penyerta (jantung, tensi tinggi, gula, dll). 

Baca Juga : Kelurahan Siaga, Program Wali Kota Mojokerto untuk Menjaga Masyarakat Tetap Sehat Bersama

Pria yang akrab disapa dr Jo ini menambahkan, efek samping yang terjadi setelah MOW yaitu adanya gangguan hormonal, namun hal itu jarang terjadi karena umumnya pasien sudah berusia di atas 30 tahun. “Kontrasepsi ada yang hormonal seperti suntik, implan dan yang non hormonal ada kondom, spiral dan MOW. Nah MOW yang paling baik karena beberapa ada yang gagal tapi untuk tingkat kegagalannya satu persen,” terangnya.

Sementara itu, dr Oka Endarto, SP.An menambahkan, skrining di awal penting dilakukan untuk menghindari komplikasi yang terlalu berat pada pasien seperti mual muntah, pusing dan sakit kepala. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni