JATIMTIMES - Pemkot Malang terus berupaya melakukan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha, (10/7/2022). Upaya ini dilakukan Pemkot Malang dengan gencar menurunkan tim pemantauan pada pedagang ternak yang kini marak berjualan di pinggiran jalan.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, menjelaskan, pihaknya sejak awal telah membentuk tim gugus tugas. Tim dari unsur Dispangtan, unsur TNI/Polri, Fakultas Kedokteran Hewan UB, dan kelompok-kelompok masyarakat di lingkungan peternak.
Baca Juga : Kala Sapi Kurban Hampir 1 Ton Terperosok ke Got di Depan Rumah Ma'ruf Amin, Selamat tapi Alami Patah Kaki
"Tim ini bertugas mengecek dari kandang ke kandang di lima kecamatan," ungkapnya (9/7/2022).
Bukan hanya sekedar melakukan pengecekan, upaya vaksinasi langsung pada hewan kurban di lapangan juga dilakukan oleh tim gugus tugas. Terlebih lagi, mendekati hari raya kurban, tim semakin gencar menyisir para pedagang kurban untuk melakukan vaksinasi. Seperti halnya para pedagang hewan kurban, salah satunya di kawasan Jalan Mertojoyo Selatan, Merjosari, Kecamatan Lowokwaru juga menjadi sasaran petugas.
"Memasuki Hari Raya Kurban, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan, itu kita turunkan tim lagi. Untuk memeriksa dan memastikan hewannya itu sehat," tuturnya.
Bukan hanya pada upaya vaksinasi saja, pada proses penyembelihan, pemkot juga memberikan fasilitasi melalui Rumah Potong Hewan (RPH) Perumda Tunas Kota Malang. Pemkot juga menurunkan tim dokter untuk mendampingi takmir masjid dalam proses penyembelihan.
"Kita punya banyak tenaga dokter hewan, kita bentuk tim di lima kecamatan, untuk mendampingi takmir masjid, mulai kemarin sudah jalan," ungkap pria yang akrab disapa Bung Edi.
Baca Juga : Jelang BIAN, Pemkot Malang Targetkan 95 Persen Anak Terlindungi Imunisasi
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Sri Winarni menambahkan, mulai kemarin hingga saat ini, tim gugus tugas telah turun melakukan pemeriksaan di lima kecamatan.
Teknis pemeriksaan yang dilakukan oleh tim, dilakukan baik sebelum hewan kurban disembelih maupun sesudah hewan kurban disembelih. "Pemeriksaan antemortem dan postmortem. Jadi dipastikan hewannya itu sehat,"pungkasnya.