JATIMTIMES - Allah telah memberikan pelajaran kepada umat melalui berbagai hal, bahkan melalui seekor anjing. Dahulu terdapat kisah anjing yang dianggap hewan hina namun sangat membuat sedih berkepanjangan Nabi Nuh.
Selain membuat sedih berkepanjangan Nabi Nuh, anjing tersebut bahkan membuat 40 ribu tentara Mongol atheis masuk Islam karena menghina Rasulullah.
Dikisahkan dalam channel Ensiklopedia Al Fatih, dari hukum fiqih, anjing merupakan salah satu dua dari najis yang dianggap berat. Cara mensucikan pun tidak seperti najis biasa, namun harus membasuh tujuh kali, salah satunya dengan debu.
Memandang hadis, tentu anjing dipandang hewan rendah yang tak berfaedah. Namun dalam Surat Ad Dukhan 38, Allah SWT telah menjelaskan, bahwa Dia tidak menciptakan langit bumi dan isinya dengan tanpa faedah, semua adalah hak. Sehingga seseorang tak boleh mencela apapun yang ada di bumi, sekalipun seekor anjing.
Jauh sebelum Rasulullah diutus dengan syariat Islam, Allah telah memberikan pelajaran berharga kepada Abul Ghafar dengan seekor anjing.
Ia adalah Nabi Nuh, kronologi penamaan ini karena kisah yang dialaminya dengan anjing. Dalam Kitab Badai' Al Zuhur di Al Subur mengkisahkan, Imam Kisai berkata bahwa nama Nuh adalah Abdul Ghaffar atau Yasykur. Disebut Nuh lantaran ia melihat seekor anjing bermata empat. Ia berkata, "Sungguh Anjing ini sangat buruk".
Tiba-tiba anjing itu berkata, "Hai Abdil Ghafar, yang kamu cela ukiran atau dzat uang mengukir. Apabila celaan itu untuk ukirannya, sungguh seandainya aku bisaa memilih aku tidak ingin menjadi anjing, dan apabila celaan itu untuk dzat yang mengukir, maka sama sekali celaan itu tak patut untuk Nya, karena dia adalah dzat yang melakukan apapun yang dikehendaki".
Setelah itu, Abdul Ghafar yanuhu dan menangis atas dosa dan kesalahannya. Karena banyaknya ia menangis, maka ia disebut Nuh (meratap).
Selain itu, juga terdapat kisah tentang Ashabul Kahfi. Mereka merupakan pemuda yang teguh mempertahankan iman dari seorang raja keji. Dalam perjalanan mereka melarikan diri keluar kota, mereka bertemu dengan seekor anjing dan anjing kemudian mengikutinya. Anjing ini kemudian menjaga mereka selama berada disebuah goa. Menurut ulama, anjing ini disebut Qithmir, ia akan masuk surga sebagaimana Ashabul Kahfi. Allah mengabadikan kisah ini dalam surat Al Kahfi.
Baca Juga : Korban SPI Kota Batu Curhat ke Deddy Corbuzier: Dilecehkan Seksual JEP 15 Kali dan Dipaksa Oral Seks
Kisah lainnya, suatu ketika para pembesar Nasrani berkumpul di Mongol, mereka datang menghadiri upacara besar yang diselenggarakan, sebab salah satu pemerintah Mongol masuk Nasrani. Dalam upacara tersebut, seorang pembicara dari Nasrani mencaci maki Rasulullah dan di sampingnya terdapat seekor anjing yang dirantai.
Ketika orang tersebut mencaci nabi, anjing tersebut mulai menggeram, memberontak, lalu meloncat dengan mengincar lehernya. Anjing ini kemudian menggigitnya dengan sangat keras.
Penjaganya pun sampai-sampai kesulitan untuk melepaskan gigitan anjing tersebut. Mereka yang hadir disitu sebagian berkata, "ini terjadi sebab ucapanmu ( yang mencela) terhadap hak Muhammad SAW"
Meski begitu ia kembali mencaci Muhammad, bahkan dengan cacian lebih parah daripada sebelumnya. Sontak, anjing tersebut dengan sekuat tenaga memutuskan rantai dan melompat menerkam orang tersebut. Anjing itu menggigitnya sampai orang tersebut tewas. Melihat Ali bin, 40 ribu pasukan Mongol kemudian masuk Islam.