JATIMTIMES - Berdasarkan laporan kejadian, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tulungagung pertama kali ditemukan pada 7 Juni 2022. Kejadian ini berawal dari pedagang ternak yang mendatangkan ternak dari daerah tertular PMK.
"Ditemukan pertama kali di 4 titik di 4 Kecamatan yaitu Desa Penjor Kecamatan Pagerwojo ternak dari Boyolali, Desa Pakel Kecamatan Ngantru ternak dari pasar hewan Ngadiluwih, Desa Tiudan Kecamatan Gondang ternak dari Pasar Hewan Ngadiluwih dan Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan ternak dari Pasar hewan Dimoro Blitar," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo.
Baca Juga : Tulungagung Dapat Alokasi Vaksin Tertinggi di Jawa Timur, Segini Jumlahnya
Menurut Maryoto, PMK merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh Virus yang menyerang pada ternak ruminansia dan penyebarannya sangat cepat. PMK tidak bersifat Zoonosis artinya tidak bisa menular ke manusia, meskipun tingkat kematian ternak yang terkena PMK kecil yaitu 1 - 5% namun penyakit ini sangat menular antar ternak dengan tingkat kesakitan (morbiditas) mencapai 90 s/d 100 %.
"PMK dapat meluas penyebarannya secara cepat sehingga menimbulkan dampak perekonomian yang cukup tinggi," ungkapnya.
Di Indonesia, lanjut Maryoto, PMK sudah menyebar di 19 Provinsi, termasuk Jawa Timur yang merupakan titik awal kejadian PMK dan hampir semua Kabupaten di Provinsi Jawa Timur dinyatakan zona merah.
Sampai dengan saat ini, PMK di Kabupaten Tulungagung sudah menjangkit di 18 Kecamatan dari total 19 Kecamatan di wilayah Tulungagung.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam program vaksinasi PMK, Pemerintah Kabupaten Tulungagung mendapatkan alokasi vaksin tertinggi di Jatim dari Kementerian Pertanian yaitu sebesar 82.500 dosis atau 23 persen dari 360 ribu dosis vaksin di Jatim.
Dengan adanya alokasi dosis vaksin yang besar itu, Maryoto mengajak semua pihak mulai satgas Kecamatan, Pemdes dan warga masyarakat peternak untuk bersama-sama menyukseskan vaksinasi PMK agar Tulungagung segera terbebas dari PMK.
"Pemkab Tulungagung telah mendapat vaksin PMK dari Kementerian Pertanian sebanyak 82.500," katanya.
Baca Juga : Fraksi Gerindra Jatim Fokus Perjuangkan Nasib Peternak dalam Pembahasan P-APBD 2022
Menurut Maryoto, atas dosis vaksin yang didapat, Pemkab Tulungagung telah melaksanakan gerakan vaksinasi masal terhitung mulai 25 Juni 2022 hingga awal Juni 2022, sudah berjalan di 19 Kecamatan atau seluruh Kecamatan di Tulungagung.
Dari 19 Kecamatan itu, yang menjadi prioritas adalah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang dikarenakan 2 wilayah itu merupakan sentra ternak sapi perah di Tulungagung.
"Sampai hari ini sebanyak 40.460 ekor ternak sapi yang sudah mendapatkan vaksinasi PMK, dengan harapan seluruh vaksin dapat terdistribusi dan terlaksana sebelum hari Raya Idul Adha," terangnya.
Untuk diketahui, pernyataan ini disampaikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan PMK pada hewan ternak di Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Rabu (06/07/2022).