JATIMTIMES - Sejak pertama kali kembali mengaspal di jalanan Kota Malang, Bus Malang City Tour (Macito) memang tak pernah sepi peminat. Ketika melewati kawasan Jl. Majapahit yang merupakan halte pemberangkatan Macito, tampak tak pernah sepi wisatawan. Terutama saat weekend dan hari libur sekolah seperti sekarang.
Anak-anak hingga orang dewasa tampak duduk di tempat keberangkatan untuk menunggu giliran menaiki si biru itu. Mereka tak hanya datang dari Kota Malang saja, tapi ternyata juga banyak yang sengaja melancong dari beberapa kota di sekitar Malang Raya.
Baca Juga : Wamenparekraf RI Angela Tanoesoedibjo Tinjau Langsung Inovasi Homestay Naik Kelas di Banyuwangi
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Sony Bachtiar mengungkapkan, antusias masyarakat memang sangat luar biasa. Bahkan, antrean yang cukup panjang tak menyurutkan niat mereka untuk berkeliling Kota Apel dengan kendaraan ikonik ini.
"Antusias masyarakat baik dari Kota Malang atau luar kota sama-sama tinggi," katanya pada JatimTIMES.
Bahkan, sejak kembali beroperasi pada April 2022 lalu, hingga Juni 2022 tercatat sudah lebih dari 13 ribu wisatawan yang menjelajah menggunakan Macito. Lantaran antusias yang tinggi, sejak Juni lalu waktu operasional Bus Macito pun ditambah.
"Mulai 1 juni kita operasional hari-hari kerja dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, kemudian weekend dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB," tambahnya.
Melihat antusias yang tinggi, Pemerintah Kota Malang melalui Dishub menurutnya berencana menambah satu lagi armada Macito dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022. Rencananya, anggaran yang diajukan sebesar Rp 1,3 Miliar dan tak beda jauh dengan anggaran Macito yang kini sudah beroperasi.
Namun menariknya, Macito yang diajukan kali ini menurut Sony akan menambahkan beberapa fasilitas baru yang ramah disabilitas. Pasalnya, tak sedikit permintaan dari masyarakat yang menginginkan agar fasilitas disabilitas dimaksimalkan di layanan publik seperti Macito tersebut.
Baca Juga : Sasar Proses Kerja Terperinci, LP2M UIN Malang Susun SOP Program Penelitian dan PKM
"Desainnya nanti mungkin dikombinasikan agar Macito yang baru lebih ramah disabilitas. Ada beberapa teman-teman disabilitas yang juga sudah menjajal Macito yang ada saat ini," tambahnya.
Sony pun berharap, penambahan Bus Macito nantinya dapat menambah alternatif masyarakat untuk berwisata yang ramah kantong. Karena Macito yang tak dibandrol tiket alias gratis ini menawarkan pengalaman menjelajah Kota Malang, terutama kawasan yang penuh nilai sejarah.
Rutenya pun dimulai dari tempat pemberhentian di Jl. Majapahit dan penumpang atau wisatawan akan diajak berkeliling ke beberapa titik. Mulai dari Jl. Basuki Rahmat, Jl. Merdeka Timur, Jl. Merdeka Selatan, Jl. Kauman, Jl. Kawi, Jl. Besar Ijen, hingga Jl. Tugu.
"Semoga pengajuan di PAK ini nanti disetujui," tutup Sony.