free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Selera Makan Warga Korsel Bergeser, 3 Brand Ternama Makanan Cepat Saji Ini Mulai Ditinggalkan

Penulis : Irsya Richa - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Jul - 2022, 01:04

Placeholder
Burger, salah satu makanan cepat saji. (Foto: pinterest)

JATIMTIMES - Beberapa brand besar makanan cepat saji di Korea Selatan perlahan mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Tiga brand ternama yakni McDonald's, Burger King, hingga KFC tak lagi dianggap menarik di Korsel. 

Dikutip dari Korea Times, fenomena tersebut ditengarai karena adanya pergeseran selera makan masyarakat di Korea Selatan. Warga di sana kini lebih memilih makan sehat. 

Baca Juga : Berawal dari Hobi, Batik Kabupaten Kediri Tembus Pasar Luar Negeri

Selain itu, jumlah populasi penduduk Korea Selatan yang terus menurun secara signifikan membuat penjualan ikut merosot dari tahun ke tahun.  Karena alasan ini, tak ada pengusaha yang mau mengambil alih hak menjalankan waralaba sejumlah merek makanan cepat saji tersebut.

Kalaupun ada yang mau, pakar industri mengantisipasi bahwa perusahaan akan kesulitan menawarkan harga yang lebih tinggi. 

“Meningkatnya biaya bahan dan tenaga kerja adalah risiko besar, karena sulit bagi rantai makanan cepat saji untuk menaikkan harga demi mengimbangi kenaikan biaya mereka," ujar seorang eksekutif perusahaan ekuitas swasta domestik (PEF), yang mengkhususkan diri dalam pembelian waralaba makanan dan minuman (F&B).

Para analis mengatakan bahwa waralaba makanan cepat saji di Korea tidak punya pilihan selain mencoba untuk menjual gerai-gerai mereka tahun ini. Sehingga, mereka dapat menghindari kondisi pasar yang lebih buruk tahun depan.

“Saya mendengar bahwa KG Group telah menyesali akuisisi KFC Korea,” ungkapnya. Setelah mengambil alih operasi KFC di Korea dari CVC Capital Partners, KG Group menderita kerugian yang mengakibatkan penurunan nilai modal pada 2020.

Baca Juga : MUI Tetapkan Fatwa Vaksin Covid-19 Cansino dan Covovaxmirnaty Haram, Mengandung Sel Embrio Bayi

Sementara itu, kantor pusat McDonald's di Amerika Serikat telah berusaha menjual hak untuk menjalankan restoran luar negerinya kepada perusahaan lokal sejak awal 2000-an, untuk mengurangi utang dan menerima royalti atas hak tersebut. Perusahaan dilaporkan ingin menjual McDonald's Korea kepada investor strategis untuk operasinya yang berkelanjutan dan stabil. 

Kerugian operasional McDonald's Korea mencapai 44 miliar won pada 2019, kemudian meningkat menjadi 48,3 miliar won pada 2020, dan 27,7 miliar won pada 2021.

"Karena populasi negara yang menurun, pasar Korea tidak lagi menarik bagi McDonald's. Merek burger premium yang masuk ke pasar Korea juga menyulitkan McDonald's untuk memenangkan persaingan ketat di sini, karena lebih banyak konsumen yang lebih menyukai makanan yang terlihat lebih sehat," terang profesor bidang marketing di Universitas Wanita Sookmyung, Suh Yong-gu.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Nurlayla Ratri