JATIMTIMES - Arab Saudi menjadi salah stau negara tujuan untuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia bekerja. Salah satunya yakni TKW bernama Zulfa. Meski kebanyakan TKW bekerja sebagai pembantu rumah tangga, gaji mereka tergolong tinggi dibandingkan di Indonesia.
Hal itu menjadi salah satu faktor, banyak wanita Indonesia termasuk Zulfa berbondong-bondong ingin menjadi TKW di Arab Saudi. Selain itu mereka juga melakukannya demi memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Meskipun tidak menjamin nasib baik berpihak padanya. Pasalnya, tak semua TKW bernasib sama. Seperti yang dialami oleh Zulfa, seorang TKW di Arab Saudi yang harus mendapatkan perlakukan tak senonoh dari majikan yang dianggap baik sebelumnya.
Baca Juga : KPK Lanjutkan Penyidikan di Tulungagung, Diduga Terkait Suap Unduh Anggaran dan Fee Proyek
Dilansir melaui kanal YouTube Khairul Azam Alfarizi, Selasa (28/6/2022) kisah ini berawal saat Zulfa (bukan nama asli), bekerja di Arab Saudi pada sebuah keluarga yang memberikan kesan baik pada awal-awal mulai bekerja.
Namun, Zulfa tidak menduga jika majikannya hanya berpura-pura baik kepadanya demi misi memuaskan nafsu birahinya. Kebaikan-kebaikan itu ternyata berujung pada pelecehan seksual yang dilakukan majikannya.
Hal itu tentu selalu menghantui Zulfa selama bekerja pada majikan barunya itu. Ia mengisahkan, awalnya majikan yang baru dikenalinya itu memberikan kesan baik untuknya. Salah satu contoh, Zulfa tidak diizinkan bekerja terlalu pagi agar ia bisa istirahat lebih banyak dan tidak terlalu capek.
"Majikan ini awalnya ya baik-baik aja gitu. Maksudnya segala macam gitu baik, saya bangun jam 6 itu enggak boleh, harus jam 8 mulai kerja katanya gitu," ujar Zulfa.
Zulfa juga menceritakan majikannya itu selalu memberikan makanan enak dan sebagainya, serta durasi bekerja yang singkat sehingga membuatnya punya banyak waktu luang.
"Terus gitu dikasih makanan segala macam, baiklah dari awalnya mah gitu. Kerja cuman sampai Dzuhur doang. Dari jam 8 sampai Dzuhur. Udah dari jam 1 sampai malam saya santai-santai aja gitu," cerita Zulfa.
Tidak berhenti sampai di situ, Zulfa juga diberikan gaji tinggi yang tak sebanding dengan pekerjaannya yang tergolong santai. Hal itu membuatnya merasa heran atas kebaikan bosnya.
"Eh pas gitu, pas gajian dia kasih saya 2.300 (riyal). Pokoknya jumlah uang kitanya 8 juta (rupiah). Ada apa? Ini kok saya dikasih 8 juta saya bilang gitu. Gaji saya kan cuman 1.200 (riyal). Kok ini uang kitanya Rp8 juta?, kata dia gak apa-apa," kata Zulfa.
Meski merasa ada kejanggalan, namun Zulfa tak mau ambil pusing, ia mengaku merasa senang atas kebaikan dari bosnya itu. Namun tak disangka, setelah menerima gaji 8 juta rupiah, keesokan harinya, pagi buta waktu Subuh, sang majikan tiba-tiba masuk kamar Zulfa untuk melakukan tindakan pelecehan seksual di saat dirinya tengah tertidur lelap.
Zulfa yang tertidur lelap tak mengetahui bahwa majikan nakal itu masuk kamarnya, dan betapa terkejutnya setelah ia mengetahui majikan itu berada di atasnya. Zulfa lalu memukul bosnya itu tanpa peduli nasibnya.
"Eh pas gitu ya aduh teman-teman ya Allah pas udah gitu udah gajian tu 8 juta, jam 3 subuh dia masuk ke kamar saya. Kan saya lagi ngorok tuh gak tau, tau-taunya ada orang di atas saya terus spontan saya kaget langsung saya pukul pakai sepatu entah apanya itu kena," ungkap Zulfa.
Tak banyak yang bisa dilakukan oleh Zulfa atas pelecehan seksual yang diterimanya, yang ironisnya dilakukan oleh majikan laki-laki yang selama ini ia anggap baik. Pasalnya pada waktu bersamaan, majikan perempuannya dalam kondisi sakit.
Baca Juga : Ketum Golkar Airlangga Bertemu Ronaldinho di Lapangan Banteng, Tunjukkan Jersey Kuning
Di mana, jika ia melaporkan kejadian itu kepada majikan perempuannya, ia khawatir akan berisiko tinggi, yang bisa saja menyebabkan kematian. Majikan perempuannya tengah mengidap penyakit jantung.
"Majikan perempuan itu sakit. Justru saya enggak bisa ngomong sama dia, enggak bisa ngadu sama dia karena dia itu punya penyakit jantung segala macam. Kalau saya ngomong otomatis nanti dia syok, saya takut dia meninggal jadi saya pendem sendiri gitu," ungkap Zulfa.
Pelecehan seksual yang dilakukan oleh majikan laki-lakinya itu dikatakan Zulfa sering terjadi padanya, terutama saat majikan perempuannya tak ada di rumah.
"Udah sering itu ngelakuin pelecehan. Dibuka aja biar teman-teman tau ya semuanya gitu. Jadi kebaikan itu jangan terlalu dipercaya dulu ada itunya. Kalau mamanya lagi enggak ada tu malam, dianya langsung nyamperin saya gitu megang itu megang ini," cetus Zulfa.
Zulfa pun menuturkan bahwa dirinya selalu dibuntuti kemana pun pergi hingga ia merasa lelah dengan perilaku buruk majikannya itu. Ia pun mengatakan saat itu ia tidak bisa berbuat apa-apa karena pada saat bersamaan bos perempuannya sedang dalam kondisi sakit jantung.
"Saya setiap ke mana diikutin. Saya ke mana diikutin pokoknya saya udah capek. Kalau ngadu-ngadu ke mana? Namanya juga mamanya lagi sakit. Kalau engggak sakit mah iya, jantung sakitnya. Entar gimana kalau saya ngadu otomatis langsung syok kan," terang Zulfa.
Atas kejadian itu, Zulfa mengingatkan agar para TKW Indonesia tak mudah terbuai dengan kebaikan seorang majikan yang baru dikenal, seperti pengalaman dirinya hingga harus menaruh benda-benda berbunyi keras di pintu demi mengetahui sang majikan masuk kamarnya.
"Jadi teman-teman jangan sampai tergoda sama sepertinya punya majikan baik. Hati-hati. Saya juga sampai pintu kamar sampai saya taruhin panci biar dia masuk itu dang dreng drong dang dreng drong gitu jadi sudah syok sendiri akhirnya," harap Zulfa.
Hingga akhirnya Zulfa berhasil kembali ke Indonesia dengan selamat, dibantu seorang WNI yang sedang berada di Arab Saudi setelah ditelantarkan bosnya di bandara, saat akan pulang ke Tanah Air.