JATIMTIMES - Imam Hambali dengan seorang penjual roti, salah satu kisah yang sangat populer serta banyak menyimpan hikmah yang patut diteladani. Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang sekarang kita kenal sebagai Imam Hambali atau Imam Ahmad bin Hanbal ra ialah satu murid dari Imam Syafi'i.
Imam Ahmad bin Hanbal lahir di kota Baghdad pada Rabiul Akhir tahun 164 H (780 M). Memiliki seorang ayah yang bernama Muhammad bin Hanbal dan ibundanya bernama Shofiyyah binti Maimunah binti Abdil Malik asSyaibani.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Tulungagung Keluarkan Program Rehap, Masyarakat Bisa Cicil Tunggakan Hingga 12 Kali
Di masa akhir hidupnya, Imam Hambali bercerita ingin sekali menuju ke salah satu kota di Irak. Tanpa ada tujuan, janji dan tanpa ada hajat dengan orang lain. Dilansir dari manaqib Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Hambali tanpa seseorang yang menemani pergi menuju ke Kota Bashrah dan tiba di sana pada waktu salat Isya. Karena sang Imam merasa tenang sehingga beliau ingin tidur setelah salat Isya berjamaah di masjid.
Tiba-tiba marbut masjid datang menemui Imam Hambali sambil bertanya, "Kenapa syekh, sedang apa di sini?" Marbot masjid tidak tahu kalau yang ditanya ialah Imam Ahmad bin Hambal ulama ahli fikih dan hadis.
Namanya yang sangat terkenal, semua orang Irak pasti tahu sosok ulama yang sangat saleh nan zuhud. Tetapi dikarenakan zaman itu tidak adanya foto menyebabkan marbut masjid tidak mengetahuinya.
Imam Hambali berkata, "Saya ingin tidur, saya seorang musafir."
Sang Imam tidak memperkenalkan siapa dirinya karena rendah hati dan sifat tawadhu yang dimilikinya.
Kemudian Marbut menyahut, “tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid,”
Imam Hambali didorong-dorong disuruh keluar dari masjid oleh orang itu. Lalu dikuncilah pintu masjid tersebut. Kemudian Imam Hambali ingin tidur di teras masjid setelah diusir dari dalam.
Pada saat berbaring di teras masjid, marbut datang lagi dan marah-marah kepada Imam Hambali sambil mengatakan, "Mau ngapain lagi syekh?"
Imam pun menjawab, "mau tidur, saya musafir."
Marbut menimpali sambil mengusir Imam Hambali ke jalan. "Di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh."
Di samping masjid terdapat rumah kecil dari seorang yang membuat dan menjual roti. Penjual roti yang sedang membuat adonan melihat kejadian Imam Hambali didorong-dorong oleh marbut.
Kemudian penjual roti itu memanggil Imam Hambali dari jauh dan mengajaknya menginap di rumahnya. "Mari syaikh, Anda boleh nginap di tempat saya. Saya punya tempat, meskipun kecil,".
Imam Hambali bersedia dan menjawab, "baik."
Baca Juga : Terus Melangkah Maju, Unisma Jalin MoU dengan Tiga PTN Besar
Layaknya seorang musafir, Imam Hambali masih tidak memperkenalkan dirinya dan duduk di belakang penjual roti yang sedang membuat adonan. Penjual roti ini memiliki perilaku unik yang tidak seperti pada umumnya. Menjawab seperlunya ketika diajak ngomong oleh Imam, jika tidak dia selalu beristighfar. Saat meletakkan garam beristighfar, memecahkan telur beristighfar, mencampur gandum beristighfar. Selalu beristighfar.
Diperhatikannya penjual roti itu oleh Imam Hambali. "Sudah berapa lama kamu melakukan ini (beristighfar setiap saat)?".
Penjual roti menjawab, "Sudah lama sekali syekh. SSaya menjual roti sudah 30 tahun. Jadi semenjak itu saya melakukan ini."
Imam Hambali bertanya. "Apa hasil dari perbuatanmu ini?".
Penjual itu menjawab "(lantaran wasilah istighfar) hajat yang saya minta pasti dikabulkan Allah. Semua yang saya minta kepada Allah langsung diterima," ujarnya.
Penjual roti juga menambahkan, semua dikabulkan Allah kecuali satu yang belum dikabulkan.
Imam Hambali penasaran dan bertanya, "Apa itu?"
Penjual itu menjawab, "Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad (Imam Hambali),".
Seketika itu juga Imam Hambali bertakbir dan berkata, "Allah telah mendatangkan saya jauh dari Baghdad ke Bashrah. Bahkan hingga didorong-dorong marbut masjid sampai ke jalanan. Karena istighfar yang telah kamu lakukan,".
Penjual roti terperanjat dan memuji Allah, ternyata yang di depannya ialah sosok Imam Hambali yang ingin sekali dijumpainya.
Nabi Muhammad saw pernah bersabda yang artinya “Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya,”.