JATIMTIMES - Nararya Raid Arkana, menjadi siswa berprestasi lulusan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang yang memborong tiga kategori sekaligus. Siswa kelahiran 14 Februari 2010 itu menjadi siswa lulusan berprestasi pada kategori Nilai Tertinggi Non Akademik, Nilai Tertinggi Ujian Kompetensi Daerah (UKD) dan Nilai Tertinggi Ujian Madrasah.
Namun ada yang menarik dari Nararya Raid Arkana. Anak yang juga penggemar game ini, justru pada awal masuk ke MIN 1 Kota Malang malah menjadi seorang siswa cadangan. Hal tersebut dibenarkan sang ayah, Dikky Mahisa Putra (40).
Baca Juga : Literasi Media Era Digital, MA Islamiyah Senori MoU dengan PWI Tuban
"Dulu, enam tahun yang lalu, Arka ini hanya siswa cadangan. Dan waktu itu dia juga urutan tiga terendah. Tapi waktu itu ada siswa yang mundur, baru Arka ini masuk," jelasnya.
Bahkan sejak TK, Arka belum pernah sama sekali diikutkan dalam sebuah perlombaan olah sang ayah. Hal itupun berimbas pada Arka yang sempat menjadi siswa cadangan, lantaran skor saat penerimaan masih kalah dengan siswa lainnya.
"Skor dari prestasi kan cukup tinggi (saat masuk ke MIN), dan dulu kelemahan saya Arka tidak saya ikutkan lomba pas TK, sehingga nggak hanya murni nilai ujian," tutur pria yang bertempat tinggal di Sawojajar ini.
Dukungan dari orang tua terus mengalir, baik semangat moril maupun materil. Dorongan untuk terus belajar giat tak lupa selalu diberikan orang tua. Hal inipun selaras dengan sang anak, yang juga memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Pengalaman perlombaan baru ia rasakan pada saat duduk di kelas 2. Dimana saat itu ia pertama kali mengikuti ajang perlombaan tingkat internasional di Jakarta hingga kemudian perlombaan ke Singapura. Selain itu, masih banyak beberapa prestasi lain yang ia raih dari perlombaan.
"Motivasi anaknya ini tinggi, hampir tidak pernah menolak diikutkan lomba. Semangat belajarnya tinggi. Kami, apalagi ibunya selalu mem Iki 4gberikan arahan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala MIN 1 Kota Malang, Drs Suyanto MPd, membenarkan jika Arka merupakan siswa yang berprestasi dengan banyak raihan juara baik tingkat nasional maupun internasional.
Baca Juga : Urai Kemacetan, Jembatan Tunggulmas Kota Malang Akhirnya Terpasang Traffic Light
"Arka ini anaknya sangat struggle, sangat kuat kalau diajak berkompetisi, dia bisa berjalan dengan cepat," jelasnya.
Walaupun terkadang harus fokus dalam satu hal, misalnya seperti pada olimpiade, Arka memang harus ketinggalan beberapa pelajaran. Akan tetapi, Arka dapat mengejar ketinggalan itu dengan cepat.
"Meskipun seminggu hanya sekali dua kali di kelas, dia mampu mengejar. Apalagi yang pas kelas 6 terakhir ini, dia bisa mengejar. Info kemarin dia di kelas 6, tapi dia bisa mengejar dan hasilnya bagus," terangnya.
Menurutnya, tidak gampang untuk membidik dan menggembleng seorang anak untuk diorbitkan dalam olimpiade. Membutuhkan anak yang tahan banting, termasuk juga orang tua yang support.
