TUBANTIMES- Perkembangan teknologi pada era digital terus berkembang pesat, pemberitaan menjadi salah satu media informasi dan rujukan khalayak terlebih siswa-siswi yang menempuh pendidikan tingkat menengah.
Karena itulah Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah Senori melaksanakan Mou dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban.
Baca Juga : Hari Pertama Operasi, Ini 7 Sasaran Operasi Patuh Semeru 2022
Menurut Ketua PWI Tuban Suwandi, sebagai tantangan di era digital, jurnalistik pemberitaan kini terus menyeimbangkan perkembangan digital untuk menghadirkan informasi berita akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada khalayak pembaca.
“Oleh karena itu, sangat penting literasi media agar adik - adik dapat lebih cermat menerima informasi di berbagai media. Hal ini penting sebab perkembangan teknologi tak hanya mengandung sisi positif semata, namun juga terdapat sisi negatifnya," ungkap Suwandi kepada jajaran keluarga besar MA Islamiyah Senori, Selasa (13/06/2022)
Lanjutnya, untuk dapat menerima pesan dari sebuah pemberitaan media, masyarakat perlu untuk memilah-milah pemberitaan, yang kerap disebut dengan literasi media. Pasalnya, di tengah distrupsi informasi pembaca terkadang terbawa informasi media sosial seperti Facebook maupun media abal - abal sebagai rujukan berita. Padahal hal tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan secara kode etik maupun nilai kebenaran.
"Era sekarang gampang seorang menyebutkan dirinya wartawan tapi belum tentu hasil tulisan bisa dipertanggungjawabkan di muka hukum," sambungnya.
"Sama halnya masyarakat menganggap bahwa informasi FB dikatakan berita atau lainya, media abal - abal tidak ada legalitasnya sudah dianggap berita fakta," tambahnya.
Sebab itu selain melalui literasi media, Suwandi mengharapkan masyarakat dalam hal ini siswa -siswi MA Islamiyah Senori, memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan kembali pesan yang diberitakan oleh media.
“Masyarakat diharapkan untuk tidak menelan mentah-mentah secara langsung ketika menerima pesan dari media. Tetapi juga butuh penyaringan sebelum pemberitaan tersebut dikonsumsi masyarakat, ini penting dikarenakan masyarakat memiliki pemikiran yang kritis dalam memahami pemberitaan di media," jelasnya.
Sementara Kepala MA Islamiyah Gatot Utuh Santoso mengatakan bahwa, jurnalis merupakan mitra strategis dalam menghadapi tuntutan zaman di era digital. Dia juga menyayangkan adanya perubahan kurikulum di dunia pendidikan dari tahun ke tahun terkadang membuat pengajaran dan pembelajaran kurang maksimal hingga membuat inkonsistensi terhadap pengajaran kepada anak didik.
"Sekarang tahun 2022 kurikulum merdeka belajar baru persiapan. Namun, kami tidak tahu tahun 2024 sudah ada pergantian kepemimpinan (menteri) apakah mau diubah?," ujar Gatot Utuh Santoso.
Menurut Utuh sapaan akrab Gatot Utuh Santoso hadirnya profesi wartawan secara umum di Indonesia khususnya yang bernaung di PWI bisa menjadi kasalitator antara pemangku kepentingan dengan dunia pendidikan dalam mengurangi persoalan berubah- ubahnya kurikulum pendidikan.
Baca Juga : Polisi Selidiki Perawat Puskesmas di Jombang Beri Oralit Kedaluwarsa ke Balita 26 Bulan
"Di sini peran wartawan bisa menjadi kontrol sosial serta menjadi penengah yang solutif di tengah persoalan yang ada," tambahnya.
Dia berharap adanya kerjasama penandatanganan atau Mou antara sekolah MA Islamiyah Senori dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta dua pimpinan media mainstream di Kabupaten Tuban perihal peningkatan literasi media di lingkungan pendidikan, bisa menumbuhkembangkan jurnalistik pemberitaan dan menulis di kalangan anak didik.
"Kami harap Mou Literasi Media ini, anak- anak didik kami bisa belajar dengan wartawan yang ada di PWI Tuban," harapnya.
Sementara Camat Senori Minto Ikhtiar saat hadir menyaksikan Mou tersebut menjelaskan, untuk membuka cakrawala literasi media era digital perlu mendapatkan arahan jurnalistik dari wartawan yang berkompeten pada bidangnya. Sehingga kerjasama seperti ini perlu ditingkatkan oleh dunia pendidikan.
"Saya sangat mengapresiasi adanya MoU PWI dengan MA Islamiyah Senori artinya lembaga/ yayasan di sini melek media dalam hal ini baca dan penulis," jelas Camat Senori.
Di kesempatan itu, Minto Ikhtiar juga mengakui tingkat keberhasilan anak didik di MA Islamiyah Senori, yang diakui oleh masyarakat luas maupun prestasi akademik ditandai banyak lulusan siswa dari lembaga sunnatunnur sangat diterima dan mumpuni di dunia luar. Ia berpesan kepada siswa siswi yang berkecimpung di intra sekolah bidang media untuk terus meningkatkan kemampuan dengan bimbingan teman teman wartawan di Kabupaten Tuban.
"Saya yakin nanti adik - adik juga akan diajarkan bagaimana menulis berita sampai kode etik dan pertanggungjawaban berita. Karena setahu saya wartawan resmi di Indonesia dalam menjalankan tugas dilindungi oleh undang-undang," tutupnya.