JATIMTIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana nampaknya memiliki sisi lain yang menarik. Pemimpin yang namanya mulai dikenal masyarakat Jawa Timur sebagai bupati muda dengan pola kerja yang dibilang sat set oleh kebanyakan orang itu ternyata penghobi vespa sejak lama.
Pernah suatu ketika, saat bepergian naik vespa dengan Eriani Annisa Hanindhito, pacar yang kini menjadi istrinya, tiba-tiba vespanya mogok di tengah perjalanan. Sang pacar pun waktu itu diminta menunggu sembari Mas Dhito mencari bengkel untuk membenahi vespanya.
Baca Juga : Ramai Dikritik, Sekda Jember Sebut Penyediaan Beras Bagi ASN untuk Menampung Aspirasi Petani
"Saya ingat dalam memori saya, waktu itu pacar saya tinggal, saking cintanya sama vespa saya benerin vespanya (begitu jadi terus pergi) dan saya lupa saat itu boncengin pacar," cerita Mas Dhito, Kamis (9/6/2022).
Peristiwa yang terjadi sekitar tahun 2000-an itu menjadi bagian cerita perjalanan hidup Mas Dhito yang selalu dia kenang. Vespa Sprint tahun 77 dan Corsa diakui menjadi tunggangan pertama kali, semenjak duduk di bangku SMA.
Hobinya menunggangi kuda besi dari Italy itu semakin menjadi ketika duduk di bangku kuliah. Layaknya anak vespa pada umumnya, sewaktu kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Mas Dhito suka melakukan touring ke luar kota.
Waktu itu, vespa Sprint masih menjadi andalannya. Sebagai anak muda, Mas Dhito pernah mencoba menjajal seberapa kuat dirinya bertahan di jalanan termasuk vespa tunggangannya itu.
"Saya pernah sendirian naik vespa dari Jogja sampai Lombok, itu cara saya untuk healing waktu itu," katanya.
Hobinya naik vespa tak ditinggalkan meski kini sudah menjabat sebagai bupati. Vespa New PX warna merah yang kini menjadi tunggangannya sesekali digunakan untuk berangkat bekerja. Vespa itu pula yang digunakan saat berkampanye dan menghantarkannya menjadi bupati tahun 2021 lalu.
Baca Juga : Festival Kresnayana VII Sukses Digelar Pemkab Blitar, Perputaran Uang Capai Rp 222,5 Juta
"Anak vespa pasti tahu, nikmatnya naik vespa itu tidak bisa dibeli dengan uang, itu satu hal yang kita memang menikmati mulai mendengarkan perputaran mesinnya, waktu ngerem gimana, handlingnya nyaman atau nggak kan kerasa, apalagi kalau sudah main vespa tua," tuturnya.
Bertepatan adanya Vespa World Day 2022 yang digelar di Nusa Dua Bali pada 9-12 Juni, Mas Dhito mengucapkan selamat atas penyelenggaraan event tahunan pecinta vespa itu. Momen akbar yang pertama kali diadakan di Indonesia itu menjadi ajang berkumpulnya anak vespa dari berbagai negara.
Sebagai pecinta vespa, Mas Dhito berpesan kepada sesama anak vespa supaya tetap memasang pelat nomor depan. Dia mengakui semua anak vespa tidak menginginkan memasang pelat depan karena menghilangkan keindahan vespa sendiri.
"Ada aturan yang harus dipatuhi itu jelas tolong untuk dipatuhi, pasang pelat nomor," pesannya.