JATIMTIMES - UIN Maliki Malang resmi melaunching Moot Court Corner yang terletak di perpustakaan lantai 2. Ruang tersebut disebut dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa tentang hukum konstitusi
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Prof Dr Anwar Usman SH MH yang hadir di UIN Maliki Malang yang sekaligus meresmikan Moot Court Corner mengatakan bahwa sejauh ini prestasi yang didapatkan MK hasil dari kekompakan dalam melaksanakan tugas.
Baca Juga : Dibuka Wakil Bupati Fattah Jasin, Pamekasan Gelar Outbound Cabang Olahraga
“Tapi sebenarnya kekompakan di dalam hal melaksanakan tugas bukan kekompakan dalam penyimpanan atau menyimpang hukum tetapi untuk mencari sebuah kebenaran. Mencari keadilan sedapat mungkin, sebagaimana yang diperintahkan,” kata Anwar Usman.
Dalam memberikan materi kuliah tamu, mahasiswa Fakultas Syariah nampak antusias mengikutinya. “Saat yang tepat untuk memberikan pencerahan, pemahaman tentang nilai-nilai pancasila dalam konstitusi sehingga tidak akan timbul atau muncul faham-faham radikalisme dan lain-lain sebagainya,” imbuh Anwar Usman.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahkamah Konstitusi Prof Dr Muhammad Guntur Hamzah mengatakan bahwa pihaknya memiliki ikatan yang luar biasa dengan UIN Maliki Malang. Utamanya melakukan kerjasama dalam rangka sidang jarak jauh dan tentu ini difasilitasi dengan ruang moot court corner.
“Tapi pada waktu itu penyerahannya dilakukan di Gedung Universitas Brawijaya secara simbolis karena mengingat waktu yang sangat terbatas,” ungkap Guntur.
Di sisi lain, Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr HM Zainuddin MA melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Umi Sumbullah M Ag mengatakan bahwa hadirnya Ketua Mahkamah Konstitusi yang memberikan kuliah tamu pada mahasiswa Fakultas Syariah dapat mencetak generasi milenial yang sadar konstitusi. Terlebih dengan adanya ruang Moot Court Corner.
Baca Juga : Dibuka Wali Kota Sutiaji, Kejuaraan Sepatu Roda Tingkat Jatim Diikuti 350 Atlet
“Tema kuliah pada hari ini sangat penting generasi milenial harus melek dan sadar konstitusi, karena mereka adalah calon pemimpin bangsa yang akan memegang cambuk dan estafet kepemimpinan negara ini di masa depan,” kata Umi.
Menurut Umi, saat ini dunia teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sehingga di dalamnya membuat suguhan informasi yang begitu beragam, mulai dari positif maupun negatif. Hal ini, dianggap tantangan tersendiri bagi generasi milenial agar memiliki kecakapan literasi dan tidak terjebak pada konten-konten yang kontraproduktif.
“Dengan memahami Konstitusi maka generasi muda dapat terhindar dari perilaku-perilaku negatif kontraproduktif, juga perilaku koruptif, deskriptif. Generasi muda akan memiliki orientasi ideologi menuju bangsa yang religius, bangsa yang humanis, adil demokratis dan nasionalis,” kata Umi.