free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Turunkan Stunting, Mas Dhito Kembangkan Beras Biofortifikasi Tinggi Zinc

Penulis : Eko Arif Setiono - Editor : Yunan Helmy

03 - Jun - 2022, 01:44

Placeholder
Mas Dhito saat memberikan keterangan kepada awak media. (eko arif s/Jatimtimes)

JATIMTIMES - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menargetkan tahun 2023 angka stunting di Kabupaten Kediri bisa turun di satu digit. Salah satu langkah penurunan stunting yang akan ditempuh, Pemerintah Kabupaten Kediri berkolaborasi dengan pemerintah pusat mengembangkan beras biofortifikasi dengan kandungan tinggi zinc.

"Beras biofortifikasi ini beras unggulan yang memang dikhususkan untuk anak-anak stunting," kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam acara Rembug Stunting antar-forum komunikasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting 2022 di Convention Hall SLG, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga : Jelang Penilaian KLA, Pernikahan Dini di Bondowoso Makin Tak Terbendung

Beras biofortifikasi yang dimaksud merupakan beras hasil pengembangan Kementerian Pertanian yang memiliki kandungan zinc tinggi melalui varietas unggul padi Inpari IR Nutri Zinc. Beras biofortifikasi itu, menurut Mas Dhito, merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

"Kita sedang menyiapkan sekitar 2.800 hektare lahan di daerah Purwoasri untuk penanaman beras biofortifikasi," terangnya.

Saat ini yang tengah dipertimbangkan yakni penjaminan penjualan hasil produk beras itu, selain khusus untuk stunting. Sebab, beras itu merupakan produk varietas baru yang belum familier di kalangan masyarakat. 

Adapun jumlah angka stunting di Kabupaten Kediri saat ini sebesar 14,1 persen. Meski persentase stunting di Kabupaten Kediri di bawah rata-rata nasional maupun provinsi, Mas Dhito menegaskan kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru merasa puas. "Saya minta jangan berbesar hati, karena target kita 2023 itu satu digit angka stunting," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri Dewi Maria Ulfa menyampaikan upaya penurunan stunting dilaksanakan secara berjenjang dan telah dituangkan dalam surat keputusan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. 

Baca Juga : Pemkab Lamongan Jadikan Melon Tanaman Holtikultura Unggulan 

Diungkapkan Mbak Dewi, sebutan akrab wakil bupati Kediri itu, pada tahun 2019-2022 telah ditetapkan 42 desa di Kabupaten Kediri sebagai lokus stunting. Kemudian, pada 14 Maret 2022 telah disepakati lokasi desa stunting di Kabupaten Kediri tahun 2023 sebanyak 343 desa dan satu kelurahan. 

"Pada tahun 2023 Kabupaten Kediri telah menjadikan semua desa sebagai lokus stunting," ungkap Mbak Dewi 

Dengan penambahan lokus stunting itu, lanjut Mbak Dewi, program dan kegiatan yang mendukung penurunan stunting di tiap SKPD direncanakan anggaran dan lokasinya disesuaikan dengan lokasi desa stunting tahun 2019-2023. (adv)


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Eko Arif Setiono

Editor

Yunan Helmy