JATIMTIMES - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menjawab saran Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono untuk menjadi kader parpol demi Pilpres 2024. Dalam hal ini, Anies mengaku ingin lebih dulu menuntaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI.
"Saya berharap beberapa bulan terakhir ke depan semua yang menjadi rencana program bisa dituntaskan," kata Anies.
Baca Juga : Fraksi PKS DPRD Kota Malang Jalin Sinergitas dengan KAMMI Brawijaya
Menurut Anies, ada banyak hajatan di Jakarta yang harus ia persiapkan. Mulai dari grand launching Jakarta International Stadium hingga Taman Ismail Marzuki.
Seperti diketahui, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir Oktober 2022. Setelah masa jabatannya berakhir, Anies mengaku akan istirahat sejenak.
"Ya nanti break dulu lah sebentar. Habis itu baru," ujar Anies.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyarankan agar Anies menjadi kader parpol. Mujiyono memandang persaingan Pilpres 2024 semakin ketat meski elektabilitas Anies di beberapa survei tinggi.
Lebih lanjut, ia menyebut jalan Anies menuju Pilpres 2024 bisa lebih mudah dengan gabung parpol. Ia lantas membandingkan Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memiliki kendaraan politik.
Baca Juga : Komunitas Club Mercy Tiger Indonesia Bakal Eksplore Eksotisme Banyuwangi
"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ. Jadi ibaratnya nyetir mobil Anies mobil sewaan. Sementara Ketum (AHY) meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," kata Mujiyono dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022) lalu.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DKI itu juga mengakui sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies dalam bursa Capres 2024. Namun ia menilai elektabilitas Anies sebagai capres bisa tergerus setelah lengser dari kursi Gubernur DKI.
"Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," imbuh Mujiyono.