free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Ramai Wabah PMK pada Hewan Ternak, Akademisi UIN Malang: Bukan Penyakit Zoonosis

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Pipit Anggraeni

25 - May - 2022, 00:58

Placeholder
Ilustrasi sapi terinfeksi PMK (pixabay)

JATIMTIMES - Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah. PMK tergolong  penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular. Banyak masyarakat yang mewaspadai dan merasa takut dengan adanya PMK. Terlebih, penyakit ini banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi, kerbau hingga kambing.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Maliki Malang, dr Iwal Reza Abdi SpDD menjelaskan, PMK bukanlah merupakan penyakit yang masuk kategori Zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia). 

Baca Juga : Jadi Ajang Salurkan Bakat, Halal Bihalal Penyandang Tuna Netra Malang Raya bersama Pusat Oleh-oleh Kendedes dan Rumah Sedekah NU

 

“Kalau contohnya seperti flu babi, bisa menyebar menginfeksi manusia. PMK tidak menimbulkan penularan (terhadap manusia). Kalau keresahan masyarakat sendiri lebih pada dampak ekonomi, ternak kalau terinfeksi, bisa mati. Karena ini lebih ke arah kerugian materil,” jelasnya, Selasa, (24/5/2022).

Faktor penularan PMK terhadap hewan lainnya ini, tentunya juga bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang kotor, utamanya pada kandang ternak. Virus dapat menyebar dan menempel pada bagian-bagian kandang atau juga bisa terbawa oleh kencing dari hewan tersebut, serta juga bisa terbawa udara yang terhirup oleh hewan ternak.

"Bisa juga melalui susu dari sapi yang terinfeksi, kemudian ternak anakan, hingga kemudian terinfeksi,"katanya.

Sementara itu, untuk daging dari hewan yang terinfeksi wabah PMK, menurut Iwal tidak akan menimbulkan dampak jika dikonsumsi. Sebab, sampai saat ini juga masih belum ada laporan manusia yang tertular penyakit tersebut.

Dalam pengolahan daging hewan yang terinfeksi PMK, tentunya secara kebersihan haruslah benar-benar dijaga. Hal ini indahnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Daging haruslah diolah sampai benar-benar matang.

Baca Juga : Jumlah Sapi di Kabupaten Malang Terindikasi PMK jadi 509 Ekor

 

"Karena kalau virus itu secara umum tidak mati. Tapi bisa dinonaktifkan dengan dimasak pada suhu yang tinggi,"pungkasnya.

Sementara itu, PMK merupakan penyakit infeksi virus family Picornaviridae yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Penyakit ini ditandai dengan beberapa hal, seperti pembentukan vesikel  di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku, iperaalivasi, bobot ternak maupun susu turun, pincang dan bahkan kuku bisa terlepas.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Pipit Anggraeni