free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Banyak Pedagang Mengeluh, Kebijakan Penutupan Pasar Hewan Mulai Dievaluasi

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Pipit Anggraeni

20 - May - 2022, 23:30

Placeholder
Kepala Pasar Kepanjen, Edy Tri Poetranto (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kebijakan penutupan pasar hewan imbas dari merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang mulai dievaluasi. Hal itu mengingat meningkatnya kasus PMK di Kabupaten Malang ditambah timbulnya keluhan yang dirasakan pedagang hewan ternak.

Kepala Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang, Edy Tri Poetranto menerangkan bahwa kebijakan PMK kini tengah dievaluasi bersama dinas-dinas terkait. Evaluasi ini juga melibatkan Satgas Pangan Kabupaten Malang. Keluhan pedagang yang tertampung dan fluktuasi kasus wabah PMK menjadi bahan kajian.

Baca Juga : Resah Tak Bisa Berjualan, Pedagang Sapi Minta Pasar Hewan Dibuka dengan Screening Kesehatan

“Saat ini evaluasi mulai dilakukan, melibatkan dinas terkait yakni Peternakan dan kesehatan hewan, Disperindag dan Polres Malang. Bagaimana penanganan sejauh ini dan efektivitas pasar hewan yang ditutup,” tutur Edy.

Dalam pelaksanaan SE tersebut, memang ada sejumlah kendala yang dihadapi. Namun hal tersebut dirasa juga salah satu dampak adanya kebijakan lain yang diterapkan. Seperti adanya penutupan pasar hewan dan pembatasan aktivitas pemotongan hewan.

“Dari keluhan-keluhan peternak dan pedagang hewan yang kami terima menjadi bahan kajian. Terutama karena mendekati hari raya Idul Adha atau kurban dan kondisinya sekarang merugi,” jelas Edy.

“Lalu lintas perdagangan sapi juga ada penyekatan untuk mengantisipasi dari pasar hewan juga ada screening. Jika nanti ada perubahan maka akan mencabut surat edaran,” tambah Edy.

Untuk diketahui, sepanjang penutupan pasar hewan di seluruh wilayah Kabupaten Malang, para pedagang dan peternak sempat mengeluhkan kebijakan tersebut. Mereka merasa rugi karena tidak bisa bebas berjualan.

Salah satu contohnya, seperti para pedagang sapi dan kambing di Pasar Hewan Gondanglegi. Pada Selasa (17/5/2022) lalu mereka sempat protes akan penutupan pasar hewan sementara oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Mereka juga merasa kurang adanya sosialisasi kepada pedagang.

Baca Juga : Menko Airlangga Apresiasi Polri dalam Membantu Pemerintah Sukseskan Mudik dan Jaga Stabilitas Harga Pangan

“Kami sempat protes karena pasar ditutup. Kasihan para pedagang,” ungkap salah satu pedagang Sapi, Saifullah. 

"Sudah sempat berdialog. Tapi solusinya belum ada. Tidak tahu gimana nanti,” imbuh Saifullah.

Pria yang sudah berdagang sapi selama 20 tahun itu menjelaskan bahwa perdagangan hewan di Pasar Hewan Gondanglegi tidak dilakukan setiap hari. Tapi hanya pada hari Pon dan Legi dalam pasaran Jawa. Sebelumnya ia mengaku belum mendapat sosialisasi dari pemerintah setempat terkait penutupan itu. Pihak pasar belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali karena kondisi dirasa belum memungkinkan.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Pipit Anggraeni