JATIMTIMES - Dunia perpolitikan Indonesia kini semakin panas mendekati Pilpres 2024 mendatang. Direktur Indo Riset Roki Arbi menyebutkan, adanya potensi Pilpres dalam Pemilu 2024 dilakukan 2 putaran.
Hal itu dilihat dari ketatnya persaingan antara masing-masing calon presiden (capres).
Baca Juga : Gali Ilmu Pengawasan Pemilu, Alumni Kader SKPP Daring Sambangi Bawaslu Blitar
"Survei Indo Riset menemukan ada kemungkinan pemilu presiden akan berlangsung dalam dua putaran," ujar Roki Arbi.
Roki menyebutkan, potensi 2 putaran ini terjadi karena beberapa hal. Namun yang paling dominan yaitu disebabkan belum adanya kandidat yang dominan dan kuat.
"Masih ketatnya pertarungan antar-calon, faktor cawapres yang dapat mempengaruhi preferensi pemilih, serta pengaruh komposisi pasangan calon dalam pilpres," jelas Roki.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, terdapat 3 nama yang diprediksi akan bertarung ketat yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
"Cukup sulit bagi calon lain untuk bisa bertarung dalam kontestasi pilpres, karena tingginya gap elektoral antara tiga kandidat tersebut dengan calon lain," ujar Roki.
Di sisi lain, dari hasil survei itu tingkat elektabilitas PDI Perjuangan sebesar 24%, disusul oleh 4 partai politik yang bersaing di level kedua, yaitu Gerindra (13%), PKB (12%), Demokrat (10,9%), dan Golkar (9,9%).
Baca Juga : Airlangga: Koalisi Indonesia Bersatu Siap Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi
"Ada potensi kenaikan suara Nasdem, PKS, PPP dan Demokrat bila mencalonkan Anies. PDIP dan Ganjar sama-sama memiliki ketergantungan. Namun dari data ini, ketergantungan PDIP akan lebih tinggi kepada Ganjar yang tampak dari kenaikan seuara PDIP bila mencalonkan Ganjar," pungkas Roki.
Sebagaimana diketahui Hasil Survei Nasional 'Pemilu 2024: Potensi Pilpres Dua Putaran' yang dipublikasikan Indo Riset berdasarkan survei tatap muka menggunakan kuesioner terukur yang dilaksanakan pada 11-17 April 2022.
Sample yang dipilih yakni secara acak menggunakan metode multistage random sampling dengan data populasi yang digunakan dalam survei ini adalah jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021.
Survei ini menggunakan 1.096 sample, margin of error (MoE) survei ini sebesar kurang lebih 2,96% pada tingkat kepercayaan 95%.