JATIMTIMES - Dari semula 5 ekor sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kini sudah merambah sejumlah 60 ekor sapi dan kambing di Kota Batu hingga Jumat (13/5/2022). Dari total yang terjangkit sudah 1 ekor sapi dinyatakan mati.
60 ekor sapi dan kambing yang suspek PMK itu berasal dari Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo. Sementara satu ekor yang mati berasal dari Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Waspada Penularan Wabah, Satgas PMK Polres Ngawi Sosialisasi di Pasar Hewan
Satu ekor sapi itu mati masih berumur 20 hari. Sapi itu mati lantaran suspek PMK. “Benar, satu sapi yang masih berumur 20 hari mati akibat suspek PMK,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Sugeng Pramono.
Sapi yang mati itu telah dikuburkan oleh pemiliknya di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. “Sapi tersebut sudah dikuburkan oleh pemiliknya," imbuh Sugeng.
Untuk mengantisipasi meluasnya sebaran PMK di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji tim Satuan Tugas pun dibentuk. Satgas penanganan suspek PMK, yang terdiri dari Polri, TNI, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, serta perangkat desa setempat.
Posko penanganan dan pengendalian PMK pun telah berdiri di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji mengingat banyaknya sapi yang suspek di sana. Bagi warga yang mendapati hewan ternaknya mengalami gejala PMK bisa menghubungi 085334239163.
Baca Juga : Bertambah, 60 Ekor Sapi dan Kambing di Kota Batu Positif PMK
Wabah ini bermulai dari laporan masuk pada 6 Mei, terdapat 5 ekor dapi diduga terjangkit PMK berasal dari Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji. Pemkot Batu kini telah melakukan tindakan supaya tidak menular.
Mulai dari melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang yang sapi yang diduga terjangkit PMK. “Bagi warga tidak perlu panik, langsung laporkan kepada kami,” tutup Sugeng.