JATIMTIMES - Lonjakan wisatawan diprediksi bakal terjadi di Kota Batu seiring dengan longgarnya aturan. Mengantisipasi adanya lonjakan kasus aktif Covid-19 Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko meminta pelaku usaha wisata memperkuat protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).
Dengan CHSE salah satu upaya untuk mencegah juga mengantisipasi penyebaran Covid-19. Apalagi Kota Batu menjadi jujukan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia nanti.
Baca Juga : Tanggapi Pengaduan Masyarakat, Satlantas Polres Kediri Gelar Patroli Balap Liar
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan wajib bagi pengelola hotel dan tempat-tempat wisata yang ada di Kota Batu menerapkan protokol CHSE. “Saya minta supaya memperkuat CHSE dengan ketat,” ucap Dewanti.
Selain tempat wisata, Dewanti juga menghimbau kepada wisatawan yang berencana berwisata ke Kota Batu supaya melakukan vaksinasi booster. Tentunya agar selaras dengan peraturan pelaksanaan mudik Lebaran 2022.
Beberapa persyaratan bagi para pemudik yakni, jika baru menerima vaksin dosis pertama diwajibkan melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.
Bagi yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan dosis ketiga, tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.
"Artinya, yang masuk ke sini sudah mendapatkan vaksin booster. Namun, jika baru mendapatkan dua dosis vaksin harus ada tes, itu yang perlu kami lakukan," tambah Dewanti.
Baca Juga : Ini Alasan Bupati Sanusi Geser Jabatan Kepala Dinkes
Terpisah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menambahkan, seluruh hotel yang tergabung dalam PHRI sudah berkomitmen untuk menekan potensi penularan Covid-19. Sehingga CHSE sudah menjadi aspek yang wajib diterapkan.
“Kami menyadari bahwa pariwisata membutuhkan kedatangan orang, oleh sebab itu, aspek keamanan dan kenyamanan sangat penting, sehingga CHSE sudah menjadi komitmen kami,” kata Sujud.