JATIMTIMES - Wanita memang diciptakan lebih ekspresif dari pada pria. Berdasarkan penelitian, dalam sehari mereka bisa mengeluarkan 20 ribu kata. Sementara seorang pria, berkisar hanya 7 ribu kata. Tak heran jika banyak orang memaklumi sifat wanita lebih cerewet, banyak beradu argumen daripada seorang pria.
Mengenai hal tersebut, dari channel Tafakkur Fiddin dijelaskan, salah satu sahabat Nabi Muhammad yakni Umar bin Khattab sadar betul akan sifat wanita ini.
Ketika sang istri mulai cerewet dan memarahinya, ia justru tidak berbalik marah, melainkan malah menerima saja omelan istrinya tersebut. Hal ini tentunya berbeda dengan saat ini, di mana banyak para suami yang justru berbalik marah dan sampai menggunakan kekerasan.
Baca Juga : Kemarin Marah-Marah, Kini Beredar Video Ustaz Yusuf Mansur Menangis Beri Pesan Ini ke Anak Remaja
Meskipun sosok Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang paling ditakuti, namun ia paham betul dalam memperlakukan sang istri. Nasihat Umar berikut ini bisa membuka pandangan para suami yang mungkin belum memahami besarnya tanggungjawab istri dalam mengurus keluarga.
Berdasarkan beberapa riwayat menceritakan, bahwa setan pun tidak berani jika harus berpapasan dengan Umar bin Khattab. Mereka lebih memilih jalan lain agar tidak bertemu dengan Amirul mukminin Umar.
Namun sikap umat ini, sangat berbanding terbalik ketika menghadapi istrinya di rumah. Ia berubah menjadi sosok yang lemah lembut dan sabar. Bahkan saat sang istri marah dan banyak bicara, ia hanya menjawab dengan sepatah dua patah kata saja.
Dan pada suatu ketika, seorang laki-laki ingin meminta nasihat kepada Umar perihal perilaku istrinya yang cerewet dan suka untuk marah. Namun sebelum sampai mengetuk pintu rumah Umar, pria tersebut justru mendengar istri Umar bin Khattab yang tengah mengomel.
Pria tersebut justru sangat terkejut dengan balasan dari Umar yang tidak pernah membalas omelan dari istrinya tersebut dengan kemarahan. Umar hanya membalas satu dua patah kata dan membalasnya dengan lembut omelan istrinya tersebut. Pria yang merasa salah sasaran curhat ini kemudian meninggalkan rumah Umar. Umar yang saat itu selesai mendengar omelan dari sang istri, kemudian keluar dan memanggilnya. "Saudaraku sepertinya engkau datang sedang perlu denganku ?," kata Umar.
Pria tersebut kemudian berkata, "iya, saya hendak mengadukan tentang istriku yang cerewet dan marah-marah kepadamu. Ternyata istrimu juga memarahi engkau, maka apa gunanya aku mengadu padamu, wahai Umar."
Baca Juga : Geger, Wanita Asal Trenggalek Tiba-Tiba Jatuh dan Tewas di Depan Kasir Swalayan di Tulungagung
Umar kemudian memberikan nasihat kepada pria tersebut. Umar berkata," ada 4 alasan yang membuat aku sabar dan lemah lembut menghadapi istriku".
Dijelaskan Umar, pertama ialah yang memasak makananku. Kedua, ialah yang membuat, mengasihi dan memasakkan roti ku. Ketiga, ialah yang mencucikan pakaianku. Alasan keempat, dialah yang menyusui anak-anakku".
"Sabar saudaraku, karena hal itu (cerewet dan omelan) hanya berlangsung sementara dan kemudian hilang". Jika cerewetnya istri tak sebanding dengan kebaikan-kebaikannya yang melimpah, maka bersabarlah.
Akan tetapi, jika dirasa perilaku istri yang sudah melewati batas sampai menghina dan tidak menghormati suami, maka suami perlu untuk membimbingnya. Akan tetapi, tunggulah sampai datang waktu yang tepat saat suasana telah mencair.