JATIMTIMES - Bicara soal sambal sudah bukan lagi menjadi hal asing di Indonesia karena keberadaannya yang begitu familiar bagi lidah masyarakat. Sambal biasanya menjadi pendamping favorit saat makan.
Macamnya pun banyak. Bahkan setiap daerah biasanya memiliki sambal dengan ciri khas rasa masing-masing.
Baca Juga : Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif, Kapolres Madiun Cangkrukan bersama Paguyuban Pencak Silat
Namun dewasa ini, popularitas sambal merambah ke dunia bisnis. Salah satunya adalah produk 'Miss Sambel'. Miss Sambel adalah produk olahan sambal yang dijual dengan kemasan botol. Produk olahan sambal ini dijual dengan 5 varian. Yakni sambel lombok ijo, sambel daun jeruk, sambel cumi, sambel ikan peda dan sambel udang rebon.
Menariknya, produk olahan sambel yang baru diproduksi sejak tahun 2021 ini sekarang pasarnya sudah merambah luar negeri. Bahkan sang pemilik yang bernama Jingga mengaku bahwa produknya lebih dikenal di luar negeri daripada di Indonesia.
Kisahnya dalam berbisnis olahan sambal itu ia ceritakan dalam sebuah podcast Ngolah Pikir Santri Enterpreneur Nahdliyyin (Ngopi Seni) di channel YouTube Rumah Sedekah NU. Jingga sendiri awalnya tidak menyangka bahwa produknya bisa lebih dikenal di mancanegara.
Ia sendiri memang awalnya memasarkan produknya dengan memanfaatkan jaringannya atau rekannya yang ada di luar negeri dan menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).
"Dulu itu saya pingin banget, gimana caranya produk saya di luar negeri. Marketnya pertama TKW dan TKI di negara-negara itu. Gimana caranya bikin TKI ini kangen sama Indonesia. Salah satunya melalui sambel," ujar Jingga.
Berawal dari situlah Jingga ingin meyseriusi niatnya untuk berbisnis produk olahan sambal. Namun usahanya sempat terkendala covid-19. Hal itu membuatnya dalam menjalankan bisnis ini dengan bujet yang terbilang minim.
"Sempat terkendala covid-19, saya bersama tim memutuskan untuk mengelola semuanya sendiri, dengan bujet yang teramat minim. Akhirnya dalam satu bulan peminatnya sudah 4 negara. Saat itu paling banyak dari Hongkong," terang Jingga.
Baca Juga : Richard Lee Ditetapkan Tersangka Atas 2 Kasus Berbeda, Salah Satunya Laporan dari Kartika Putri
Olahan sambal yang ia jual merupakan resep dari sang ibu. Sebelumnya, ibunya lebih dulu memproduksi sambal tersebut dan menjualnya ke pasar tradisional. Usaha ibunya berjualan sambal itu sendiri juga sudah berlangsung selama 14 tahun.
"Sambal ini resepnya ibu, yang sudah jualan selama 14 tahun di pasar. Harganya kalau dijual di pasar hanya Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu. Di-branding jadi Rp 35 ribu. Dengan kemasan yang berbeda," ujar Jingga.
Namun, resep sang ibu masih ia sempurnakan lagi. Tidak tanggung-tanggung, untuk menyempurnakan resep sambal tersebut, Jingga menggandeng seorang chef jebolan restoran di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Chefnya sudah 15 tahun di Dubai, di salah satu restoran. Saya minta tolong agar produk disempurnakan. Dan ibu didampingi chef itu," imbuh Jingga. Saat ini, di usia bisnis Miss Sambel yang kurang lebih sudah sekitar 1 tahun, Jingga berupaya agar produk Miss Sambel bisa masuk retail.