JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berupaya memberikan support dan dukungan maskimal kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan meminta pemerintah kecamatan desa dan kelurahan untuk memfasilitasi adanya Pasar Takjil Ramadan di wilayahnya masing-masing.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Octaviantie, sampai dengan 4 April 2022 pihaknya mendapatkan laporan data kuliner takjil Ramadan 1443 H yang disampaikan oleh 7 pemerintah kecamatan di Banyuwangi jumlahnya hampir tembus 1.000 pelaku UMKM.
Baca Juga : Disparbud Minta Pengelola Wisata Bersiap Sambut Wisatawan
Dia menuturkan berdasarkan data kuliner takjil Ramadan yang ada di wilayah Kecamatan Kabat total 108 UMKM. Selanjutnya Kecamatan Giri tercatat 104 UMKM, Kecamatan Genteng ada 91 UMKM dan Glenmore 90 stand.
Kemudian, lanjut dia untuk Kecamatan Singojuruh tercatat 83 UMKM dan Kecamatan Srono ada 28 UMKM. Sedangkan Kecamatan Banyuwangi yang menjadi tempat pembukaan Festival Street Food oleh Bupati Banyuwangi di Jalan Brigjend Katamso utara gedung DPRD ada sekitar 90 UMKM. Pelaku UMKM yang membuka stand di Jalan Kolonel Sugiyono (depan SMPN 1 Banyuwangi) sekitar 280 UMKM. Selain itu pelaku UMKM yang membuka stand di beberapa kelurahan yang ada wilayah kota Banyuwangi.
Nanin menuturkan sesuai dengan arahan Bupati Banyuwangi saat membuka Festival Street Food Pasar Takjil Ramadan di Kecamatan Banyuwangi Minggu sore , kegiatan yang digelar diharapkan dapat menggerakkan sektor ekonomi di semua wilayah yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Selama pelaksanaan Pasar Takjil Ramadan para pelaku UMKM dan warga masyarakat yang ingin membeli diminta untuk tetap disipilin mematuhi protokol kesehatan (Prokes) meskipun kasus Covid di Banyuwangi sudah melandai.
“Kegiatan Pasar Takjil Ramadan ini adalah salah satu upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang diadakan Pemkab Banyuwangi sebagaimana salah satu pilar dalam Banyuwangi Rebound,” jelas Nanin melalui sambungan Handphone (HP) pada Senin (04/04/2022).
Baca Juga : Bantuan Perbaikan Kios Pasar Bululawang dari Bank Jatim Diperkirakan Cair Pekan Ini
Diberitakan sebelumnya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi diharapkan mampu menyajikan kuliner dalam konsep bersih dan sehat (Hygienes ) serta terkoneksi digital khususnya dalam sistem pembayaran non tunai sebagai salahsatu upaya menaikan kelas pedagang UMKM.
Menurut BupatiIpuk, pandemi Covid 19 telah memberikan pelajaran kepada semua elemen masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, termasuk para pelaku UMKM daganganya harus lebih baik mutu dan kualitasnya. Mulai pemilihan bahan baku, proses pembuatan atau produksinya maupun dalam packaging.
Selain itu dalam era digital pelaku UMKM juga diharapkan semakin akrab dengan cara pembayaran non tunai dalam upaya menaikan kelas UMKM yang terkoneksi digital, dalam pemasaran maupun dalam transaksi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).