JATIMTIMES – Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar dan pertalite di SPBU Kampung Melayu Banyuwangi terjawab. Tidak adanya BBM tersebut karena Pertamina sementara menghentikan pasokan ke SPBU tersebut sehingga tidak bisa melayani penjualan kepada konsumen yang membutuhkan.
Menurut Ferfisa Akbar, Pengawas SPBU Kampung Melayu Banyuwangi, kebijakan yang diambil oleh pertamina karena ada permasalahan hukum antar keluarga terkait kepemilikan dan pengelolaan SPBU di Kampung Melayu dan di Kecamatan Muncar.
Baca Juga : Alasan Profesional, Wali Kota Ning Ita Lantik Direktur RSUD Kota Mojokerto dari Non-ASN
“Pengiriman bio solar dan pertalite dihentikan oleh Pertamina sampai ada keputusan tetap dari pengadilan negeri,” jelas Ferfisa pada Senin (04/04/2022).
Dia menuturkan kekosongan bio solar dan pertalite di tempat kerjanya sudah sekitar tiga minggu dan belum tahu kapan ada pasokan lagi. Nantinya Pertamina akan mendapatkan tembusan keputusan dari Pengadilan Negeri Banyuwangi.
Sebelum ada penghentian pengiriman, dalam satu hari SPBU Kampung Melayu Banyuwangi mendapatkan jatah 8 ribu liter untuk bio solar. Kemudian untuk Pertalite juga mendapatkan pasokan 8 ribu liter.
Lebih lanjut dia menambahkan karena kasus hukum SPBU Kampung Melayu sudah muncul di media sosial dan online kemungkinan pemerintah daerah sudah mengetahui permasalahan yang terjadi.
“Kami menyarankan kepada para nelayan untuk mencari solar di SPBU lain yang masih memiliki persediaan solar karena rata-rata mereka sudah mempunyai surat rekomendasi dari pihak yang berwenang,” imbuhnya.
Baca Juga : Isi Kekosongan Pimpinan OPD, Bupati Sumenep Lantik 5 Pejabat Tinggi Pratama
Seperti diberitakan sebelumnya saat ini merupakan musim panen ikan bagi nelayan yang mencari ikan di laut. Namun sayangnya nelayan tidak bisa melaut karena kesulitan mendapatkan solar bagi kapal-kapal mereka, sehingga terancam tidak akan bisa menikmati masa panen ikan tersebut karena tidak ada BBM yang dibutuhkan.
Menurut Dwi Sasongko, Lurah Kampung Mandar, Kecamatan / Kabupaten Banyuwangi pihaknya sudah menerima langsung pengaduan kelompok nelayan khususnya yang berasal dari Kampung Mandar.
“ Kami sampai sampai mencari dimana ada solar agar para nelayan bisa bekerja. Penyebabnya apa kami juga belum tahu, kalau memang membutuhkan rekomendasi dari kelurahan saya siap membuatkan rekom agar mereka bisa mendapatkan solar dan bisa bekerja,” jelas Sasongko di rumahnya Lingkungan Kampung Ujung Banyuwangi pada Minggu (03/04/2022).