JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar Festival Mentari (Menjaga Mata Air), di Kawasan hutan bambu Dam Londo, Desa Tamansari Kecamatan Licin, Banyuwangi pada Selasa (22/03/2022).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Mentari merupakan salah satu upaya pemerintah mengajak warga masyarakat Banyuwangi untuk merawat menjaga dan melestarikan mata air. Sumber mata air tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk Banyuwangi yang diperkirakan mencapai 257 juta liter air per hari.
Baca Juga : DPRD Pamekasan Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Visi-Misi Calon Wabup
"Keberadaan air tanah sangat dibutuhkan. Tidak hanya bagi manusia, tapi juga hewan dan tumbuhan. Maka merawat sumber mata air menjadi keharusan agar keberlangsungannya terus terjaga," kata Bupati Ipuk Fiestiandani saat membuka Festival Mentari.
Komitmen merawat sumber mata air di Banyuwangi dilakukan melalui gerakan menanam pohon secara serentak di sekitar sumber-sumber mata air. Kali ini, sekitar 2.500 pohon buah Alpukat dan Jambu Madu Deli yang ditanam di kawasan sumber mata air se-Banyuwangi.
"Ini merupakan upaya menyelamatkan ekosistem lingkungan alam dari hulu hingga hilir. Lewat festival ini kita mengajak masyarakat mulai merawat mata air. Mari mulai menanam pohon agar sumber-sumber mata air kembali bermunculan,” imbuh Bupati Ipuk.
Kampanye tanam pohon tersebut juga dapat menambah pasokan oksigen dan mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
"Saya minta para camat dan kepala desa untuk terus mendorong warganya menggalakkan menanam pohon. Terutama mereka yang bermukim di sekitar sumber mata air, maupun yang dekat dengan lahan kritis, misalnya tepi-tepi sungai. Upayakan menanam pohon. Selain dapat menjaga lingkungan, hasil buahnya juga bisa dikonsumsi oleh warga sekitar,” kata Ipuk.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan, dipilihnya sumber mata air di Dam Londo Desa Tamansari ini karena masyarakat yang memanfaatkan sumber air untuk mengairi lahan sawah warga sekitar. Tidak kurang 15 hektar sawah di desa tersebut kebutuhan airnya bergantung dari Dam Londo.
“Juga untuk mendukung dan mengangkat Dam Londo menjadi salah satu destinasi wisata di Banyuwangi. Karena dam ini peninggalan zaman Belanda yang sarat dengan nilai histori,” kata Yani.
Baca Juga : Pemerintah Banyuwangi Bergerak Cepat Tangani Korban Banjir di Desa Kandangan
Selanjutnya dia menuturkan untuk mempertahankan debit air agar tidak semakin berkurang, tidak ada jalan lain kecuali dengan rajin menanam pohon dan menghemat penggunaan air, tambah pejabat berhijab itu.
Festival Mentari yang dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh camat bersama Forkopimcam, tokoh masyarakat dan tokoh agama di 25 kecamatan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi pentingnya menjaga merawat dan melestarikan alam lingkungan yang diikuti 200 peserta dari pelajar SD/MI sampai dengan SMA/SMK /MA.
Dalam kampanye gerakan penanaman pohon Alpukat dan Jambu Madu Deli secara serentak di berbagai sumber air, rangkaian festivak diakhiri dengan penebaran benih ikan nila di areal Dam Londo Desa Tamansari Kecamatan Licin Banyuwangi.
Sementara Plt Camat Giri Joko Kuncoro, mengungkapkan dalam mendukung dan mensukseskan Festival Mentari pihaknya melakukan penanaman Pohon Alpukat dan Jambu Madu Deli di beberapa lokasi yang masing –masing 25 bibit pohon.
Dia menuturkan penanaman bibit pohon dilaksanakan oleh Forkopimcam Kecamatan Giri bersama kepala instansi vertikal, Lurah dan Kepala Desa (Kades, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga masyarakat yang dipusatkan di Sumber Mata Air Goa Sodong Desa Grogol Kecamatan Giri Banyuwangi.