JATIMTIMES - Mengkudu atau di Tulungagung dikenal dengan nama bentis adalah buah yang masih cukup mudah dicari. Bentis yang tua dan matang ini juga dikenal dengan sebutan Pace.
Bagi masyarakat Tulungagung, bentis atau Pace biasa digunakan untuk campuran jamu kunir.
Baca Juga : Tanpa Pacar Lebih Asyik, Malam Minggu di Tulungagung Nongki Sambil Ngopi
"Kunir Pace ini sudah lama saya konsumsi, selain rasanya khas juga banyak manfaatnya," kata Sriatin (47) saat membeli jamu di tukang jamu gendong di kawasan pasar Ngunut, Sabtu (19/3/2022).
Bukan hanya dengan kunyit, Pace juga sering dicampurkan ke empon-empon lain seperti laos.
"Kalau batuk dahak, sulit sembuh saya gunakan Pace Laos," ujarnya.
Pace Laos ini menurut Sriatin, juga bermanfaat untuk masalah kulit.
"Selain batuk berdahak, penyakit kulit hingga penyakit herpes juga bisa disembuhkan," ungkapnya.
Baca Juga : Viral Aksi Pawang Hujan Kepercayaan Erick Thohir, Begini Kondisi Terkini di Mandalika
Dari berbagi referensi, apa yang dikatakan Sriatin bukan tanpa dasar. Ternyata, rimpang akar lengkuas mengandung senyawa flavonoid, kamfer, sinoel dan galangin. Sementara itu buah mengkudu mengandung senyawa alizarin, sosium hingga lycin yang banyak memberi manfaat untuk kesehatan.
Di Kabupaten Tulungagung sendiri, meski banyak ditemui obat konvensional yang ampuh mengobati beragam penyakit, jamu masih menjadi pilihan alternatif masyarakat sebagai obat herbal.
Sejak dahulu, jamu sudah dipercaya sebagai obat herbal yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan yang hingga saat ini dilestarikan turun temurun.