JATIMTIMES - Keseruan perjalanan JatimTIMES bersama Kirana Tour and Travel dan Pergiramerame di hari kedua ini semakin menyenangkan banget sih. Selain bisa menyaksikan banyak keindahan alam di lautan Indonesia, kami juga mendapat kesempatan menengok langsung anjungan atau tempat kemudi kapal yang kami tumpangi loh.
Ruang kemudi ini menjadi pusat paling penting untuk menjalankan kapal agar sampai di tujuan dengan selamat dan tepat waktu. Kami pun berkesempatan merasakan anjungan atau ruang kemudi yang ada di bagian paling depan kapal ini bersama Nakhoda KMP Dharma Ferry IX, Suryo D Pamilih bersama para Juri Mudi Kapal dan crew lainnya.
Baca Juga : Keseruan Menuju MotoGP Mandalika dengan Kapal Feri Banyuwangi-Lombok
Kami bertemu dengan Nakhoda KMP Dharma Ferry IX secara tidak sengaja. Saat itu kami tengah berfoto di deck paling atas untuk mengabadikan momen bersama. Melihat kami yang antusias mengambil gambar dan berdiskusi ringan, Suryo yang biasanya disapa Kapten oleh para staffnya ini menyapa kami. Menunjukkan beberapa pulau indah yang kami jadikan background untuk berfoto.
Tak lama, kami pun diajaknya untuk melihat langsung anjungan atau ruang pusat kemudi. Kami yang memang sejak sebelum berangkat menuju Lombok sangat ingin melihat anjungan pun merasa senang. Kami diajak pria ramah itu memasuki ruangan pusat kemudi.
"Nah ini namanya anjungan, atau orang biasa sebut ruang kemudi," kata Suryo.
Begitu memasuki ruang kemudi, kami menemukan banyak alat yang terbilang asing. Kecuali alat kemudinya yang berbentuk bulat, layaknya kemudi milik Popaye yang sering kami temui di layar kaca.
Kemudi itu dipegang oleh salah satu Juru Mudi KMP Dharma Ferry IX yang tengah berfokus dengan perjalanan yang bermula dari Pelabuhan Ketapang menuju Lembar. Sementara di depannya juga terdapat banyak peralatan penunjang lainnya. Mulai dari Automatic Identification System, teropong, hingga peta dan perlengkapan canggih lainnya.
Secara telaten Suryo menunjukkan dan menyampaikan kepada kami kegunaan masing-masing alat tersebut. Kami pun dipersilahkan merasakan keindahan alam di sepanjang pulau Jawa dan Bali menggunakan binoculars atau teropong yang dimiliki KMP Dharma Ferry IX.
Seru dong, kami bisa melihat dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan kami bisa menemukan nelayan sedang melaut yang sebelumnya luput dari jarak pandang kami.
Suryo pun menjelaskan banyak hal tentang dunia pelayaran. Termasuk mengenai jalur yang dilewati dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Lembar, Lombok.
"Dari pelabuhan ke pelabuhan, itu jaraknya 125 nautical mile (mil laut; red)," katanya, Kamis (17/3/2022).
Dengan jarak yang cukup panjang, lama perjalanan ini pun ditempuh dengan waktu kurang lebih 12 jam. Untuk perjalanan kali ini, kami berangkat jam 07.00 WIB, maka kemungkinan kami sampai di Lembar pada pukul 18.54 WITA.
Perjalanan Ketapang menuju Lembar ini pun menurutnya melewati jalur yang cukup menguntungkan. Bahkan, jika beruntung penumpang bisa menyaksikan Lumba-lumba hingga Paus Tutul yang biasa menyapa.
"Pemandangan yang dilewati juga sangat indah," tambahnya.
Baca Juga : Program Pendaftaran Tanah Lintas Sektor Mandiri Disambut Antusias Warga
Lantaran perjalanan yang cukup jauh, maka juru kemudi yang bertugas pun mendapatkan jadwalnya masing-masing. Jadwal itu pun berdasarkan pada aturan internasional, di mana pergantian juru kemudi dilakukan setiap empat jam sekali.
Bukan hanya itu, Suryo juga sempat membukakan kami dua peta besar. Keduanya menunjukkan sebagian pulau Bali, Jawa, dan Lombok. Di mana dalam perjalanan ini, kapal melintasi area pinggir, yang itu berdampak positif pada signal smartphone para penumpang kapal.
"Jadi nggak susah signal kita di sini, paling ada saat susah signal sekitar satu jam, selebihnya normal," jelasnya.
Puas menjelajahi peta, kami melanjutkan perbincangan dengan membahas salah satu event internasional yang digelar di Lombok. Menurutnya, gelaran itu membuat banyak penumpang memilih menyeberang dan merasakan langsung euforia dengan jalur laut.
"Ini jadwalnya sangat padat juga, karena banyak yang ingin nyebrang ke Lombok untuk nonton Mandalika," jelas Suryo.
Sepanjang momen Mandalika, KMP Dharma Ferry IX pun menurutnya menyuguhkan perjalanan dari Ketapang menuju Lembar dan sebaliknya.
“Kami setelah bongkar langsung kembali mengangkut menuju Ketapang atau Lembang," imbuhnya.
Puas berbincang santai, kami pun berfoto bersama. Salah satu rekan kami, Ahmad Amin bahkan mencoba bergaya di depan kemudi KMP Dharma Ferry IX dengan tidak mengotak-atiknya. Wajah tim konten kreator JatimTIMES itu pun terlihat sangat grogi dan tegang.
"Seru banget bisa pegang kemudinya tadi, meski agak grogi dan takut kalau salah pegang ya," kata Amin sembari tertawa.
Laporan ini ditulis Tim JatimTIMES Seru-seruan di MotoGP Mandalika bersama Kirana Tour and Travel dan Pergiramerame.