JATIMTIMES - Ratusan aktivis GMNI Sumenep bersama masyarakat Gadu Timur meminta Kapolri mencopot Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya dari jabatannya. Hal tersebut disampaikan Robi Nurrahman saat berorasi pada aksi unjuk rasa yang digelar di depan Mapolres Sumenep, Jl. Urip Sumoharjo, Kamis (17/3/2022) siang.
Permintaan pencopotan itu, kata Robi Nurrahman bukanlah tanpa dasar. Melainkan karena Kapolres Sumenep dinilai telah lalai dan abai dalam mengayomi jajaran anggotanya.
Baca Juga : Minyak Goreng Masih Langka dan HET Dicabut, Pedagang Pasar Kepanjen Mengeluh
"Jika Bapak Kapolres Sumenep benar-benar mengayomi jajaran anggotanya, maka tidak akan terjadi penembakan secara brutal terhadap saudara kami, Herman," kata Robi, dalam orasinya.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Sumenep itu juga sangat menyayangkan insiden penembakan oleh lima oknum anggota kepolisian yang menewaskan Herman (24), pemuda Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Menurutnya, lima oknum polisi itu harusnya sesuai dengan SOP, sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar Hak Asasi Manusia (HAM) dalam penyelenggaraan tugas kepolisian.
"Tindakan penembakan secara brutal itu tidak dibenarkan. Oknum polisi tersebut juga tidak memperhatikan hak asasi yang dimiliki pria itu, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 28 a UUD 1945 bahwa setiap manusia berhak hidup," tegas Robi dihadapan aparat keamanan.
Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya menyampaikan, jika pihaknya masih menunggu hasil investigasi soal peristiwa penembakan yang tejadi pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Baca Juga : Mahasiswi UI Suarakan Keadilan Herman yang Tewas Ditembak Polisi
"Mari kita tunggu bersama-sama hasil investigasinya. Tentunya, itu akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Kami juga sedang menunggu hasil investigasi tersebut," ujarnya.
Rahman mengaku, saat ini kelima anggota yang terlibat penembakan tersebut masih menjalani serangkaian pemeriksaan dan investigasi di Mapolda Jawa Timur.
"Untuk yang melakukan investigasi dari satuan atas.Intinya kita masih menunggu hasil investigasi tersebut. InsyaAllah secepatnya investigasi itu selesai," tukasnya.