JATIMTIMES - Fenomena embun es atau yang dikenal warga sekitar sebagai embun upas kembali menyelimuti kawasan Gunung Bromo, tepatnya di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Fenomena tahunan ini muncul seiring masuknya musim kemarau dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca Juga : Kegigihan Penembak Muda Jombang Boyong 2 Perak di Porprov Jatim 2025
Embun es pertama kali terpantau pada Rabu (9/7/2025) pagi, saat suhu di kawasan Bromo turun drastis hingga menyentuh angka 5 derajat Celsius. Akibat suhu ekstrem ini, lautan pasir dan dedaunan tampak seolah diselimuti salju tipis berwarna putih kristal.
Gondo Handono, pelaku wisata di kawasan Bromo mengungkapkan embun upas biasanya muncul mulai pukul 04.00 WIB dan mulai mencair begitu matahari terbit. Lokasi yang paling sering diselimuti es ini antara lain Bukit Cemorolawang, area kaldera, dan Savana Bromo.
Menurut Gondo, puncak fenomena embun upas diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus mendatang, ketika suhu bisa mencapai 0 derajat Celsius.
Selain menjadi penanda musim kemarau ekstrem di kawasan Tengger, embun es ini juga menjadi magnet wisata musiman yang menambah daya tarik alam Bromo.
Namun, karena waktunya sangat singkat, tak semua pengunjung bisa menyaksikannya. Julian, sopir jip asal Desa Jetak, Sukapura, menyebut bahwa embun es turun hanya dalam waktu singkat saat menjelang matahari terbit.
Julian menambahkan, fenomena ini paling sering muncul menjelang Agustus, meskipun pada beberapa tahun bisa terjadi sejak Mei, tergantung apakah masih ada hujan atau tidak.
Berdasarkan data dari BMKG Iklim Jawa Timur, suhu udara di Bromo tercatat menyentuh angka 5,3 derajat Celsius, menjadikannya yang terdingin di seluruh wilayah Jatim.
Baca Juga : Tandatangani Perjanjian Pinjam Pakai Aset Pemkab untuk Sekolah Rakyat, Ini Harapan Wabup Dewi
Menurut BMKG, suhu dingin ini merupakan hal yang wajar karena telah memasuki musim kemarau. Suhu ekstrem dipicu oleh dominasi angin timuran atau Monsoon Australia, serta langit cerah yang mempercepat pelepasan panas dari permukaan bumi ke atmosfer saat malam hari.
Selain itu, curah hujan yang masih sesekali turun juga ikut memperkuat rasa dingin yang dirasakan di kawasan pegunungan seperti Bromo.
Tips Berburu Embun Upas di Bromo
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan embun upas, disarankan untuk:
• Tiba di lokasi sebelum pukul 04.00 WIB
• Gunakan pakaian hangat karena suhu bisa sangat ekstrem
• Pilih titik-titik populer seperti Bukit Cemorolawang, Savana, atau area sekitar kaldera Bromo
• Siapkan kamera atau ponsel karena momen ini sangat singkat, biasanya hanya berlangsung hingga sekitar pukul 06.00 WIB
Fenomena ini hanya terjadi dalam periode tertentu setiap tahun. Jadi, pastikan untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat. Semoga informasi ini membantu.