JATIMTIMES - Tingginya kasus Covid-19 varian omicron membuat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Batu hanya 50 persen. Meski sudah landai, namun hingga saat ini Pemkot Batu belum memutuskan untuk menggelar kembali PTM 100 persen.
Berbeda dengan di Kota dan Kabupaten Malang yang telah memutuskan untuk menggelar PTM 100 persen per Senin 14 Maret 2022, rupanya Pemkot Batu tidak mau buru-buru.
Baca Juga : Urus Sertifikasi Halal di Kota Malang Kian Mudah, Pemkot Fasilitasi UMKM
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, PTM 100 persen menunggu rekomendasi dari Wali Kota Batu sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19. Sejauh ini, Dinas Pendidikan Kota Batu sudah mehgajukan kebijakan tersebut.
”Tapi masih belum bisa dipastikan kapan. Masih menunggu tindak lanjut dari Ketua Satgas Covid-19,” ungkap Punjul.
Namun jika dilakukan PTM 100 persen, maka setiap sekolah diwajibkan agar disiplin dalam protokol kesehatan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih menambahkan, jika pelaksanaan PTM 100 persen masih memilih menunggu aturan Inmendagri terbaru. “Kami memilih untuk tidak terburu-buru, mengingat kesehatan juga menjadi pertimbangan utama di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Eny.
Baca Juga : Vaksinasi Anak Kota Batu Capai 100 Persen, Lansia Bertahan 75 Persen
Nantinya, jika PTM digelar 100 persen bakal dilakukan protokol kesehatan dengan ketat. Kemudian juga pembatasan jam pelajaran. “Semoga situasi nanti segera kondusif dan PTM bisa kembali dilakukan,” terang Eny.
Hanya saja, pihaknya memilih untuk melakukan PTM terbatas bagi siswa kelas VI dan IX, mengingat akan mengikuti ujian. Eny berharap keputusan ini bisa direalisasikan di pekan ini. Jika memang tidak dimungkinkan, maka ujian sekolah terpaksa tetap dilakukan secara daring.
