JATIMTIMES - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Malang, meresmikan dua Gedung Asrama atau Mahad baru. Peresmian itu diwarnai dengan pemotongan pita yang dilakukan langsung oleh Direktur Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Prof Dr H Moh Isom MAg.
Kepala MTsN 2 Kota Malang Dr H Subhan SPd MSi, menjelaskan, pembangunan Ma'had ini menggunakan biaya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2021 dengan besaran Rp 8 Miliar.
Baca Juga : Ngopi Bareng Petani, Bupati Sumenep: Mari Entaskan Kemiskinan melalui Pertanian Modern
Adanya Ma'had ini, diharapkan mampu memperkuat karakter keagamaan hingga nantinya berimbas dengan semakin banyaknya prestasi yang diperoleh oleh siswa.
"Kami ingin menciptakan generasi islami yang mencintai NKRI. Masyarakat sangat antusias, tapi sayangnya kami terbatas kuota atau kapasitas," paparnya.
Adanya Ma'had itu, mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Sebab, meskipun belum ditempati, saat ini jumlah pendaftar telah melebihi kuota yang ada. Kapasitas Ma'had total 120, dengan rincian 60 putra dan 60 putri.
"Tahap awal ini, tiap jenjang kita hanya mampu menampung 9 rombel, tapi kata pak Direktur, insyallah nanti ada pengembangan. Itu (kuotanya) belum kelas yang baru ini makanya nanti kita seleksi yang ketat, karena peminatnya banyak," tuturnya.
Lebih lanjut Subkhan menjelaskan, mereka yang menempati Ma'had, memang tak sembarang. Yang menjadi prioritas adalah siswa MTsN 2 Kota Malang, di mana mereka domisili jauh dari tempat tinggalnya.
Selain itu, Ma'had juga diprioritaskan untuk siswa yang mengikuti program unggulan, seperti Tahfid, kemudian Sistem Kredit Semester (SKS) maupun mereka yang mengikuti olimpiade.
Sementara itu, Direktur KSKK Kemenag, Prof Dr H Moh Isom MAg, dalam sambutannya menjelaskan, perkembangan Madrasah saat ini sangat baik. Sambutan atau animo masyarakat sangat menggembirakan.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 10 Maret 2022: Andin Menangis Terharu Lihat Anaknya di Ruang NICU
Pandangan masyarakat sudah berubah terhadap madrasah. Madrasah kini menjadi pilihan. Madrasah menjadi kebanggaan masyarakat dengan banyaknya siswa yang memilih madrasah untuk menempuh pendidikan. Hal ini menandakan jika masyarakat, khususnya umat Islam telah memiliki kesadaran yang bagus untuk menyekolahkan anak-anaknya agar memiliki bekal agama maupun keilmuan yang kuat.
"Tapi kini pandangan masyarakat telah berubah. Dulu madrasah dianggap prioritas kedua. Kalau nggak masuk sekolah negeri, kemudian berbondong bondong ke madrasah. Bahkan ada yang menganggap sekolah pinggiran,"jelasnya.
Adanya Ma'had di MTsN 2 Kota Malang, tentunya akan semakin mendukung transformasi SDM yang ada menjadi berkarakter dengan keilmuan agama maupun keilmuan formal lainnya lebih kuat.
"Kita harapkan, madrasah menjadi hegemoni sistem pendidikan di Indonesia. Nggak muluk-muluk, saya ingin umat Islam, lebih mencintai madrasah, lebih ingin menyekolahkan anaknya ke madrasah. Madrasah jaminannya dunia dan akhirat," pungkasnya.