JATIMTIMES - Langkah yang dilakukan Pemkab Trenggalek dalam memperjuangkan kabupaten yang inklusif dan ramah anak tampaknya bukan isapan jempol semata. Hal tersebut Tampak dari banyaknya kegiatan yang mengedepankan perempuan. Musrena Keren ini contohnya.
Seperti yang dijelaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas, dan Kelompok Rentan lainnya (Musrena Keren) ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah.
Baca Juga : DPRD Sampang Gelar Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Tahun 2021 dan Nota Penjelasan 3 Raperda
Menurut bupati, dengan memberikan kesempatan kepada perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan lainnya, mereka tidak hanya menjadi objek pembangunan, melainkan juga menjadi subjek dan berpartisipasi aktif dalam merumuskan kegiatan maupun di daerahnya.
"Musyawarah Perempuan Anak Disabilitas dan Kelompok Rentan lainnya (Musrena Keren) merupakan bentuk ikhtiar dari pembangunan di Kabupaten Trenggalek agar dapat berjalan secara inklusif," ucap bupati Trenggalek saat buka Musrena Keren di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Rabu, (9/3/2022).
Menurut Arifin, cita-cita inklusif itu bukan cita-cita bupati, bukan juga cita-cita parsial hanya di Kabupaten Trenggalek. Namun hal tersebut sudah tercatat saat Indonesia merdeka. Menurut dia, negara harus mampu memberikan kepastian berupa perlindungan pada seluruh masyarakatnya.
"Jadi intinya ini adalah bagian dari konstitusi kita yang paling dasar yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, forum Musrena Keren seharusnya dilaksanakan secara istikamah, atau bahkan semakin dipertajam," imbuh bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Pria yang akrab disapa Gus Ipin ini juga menekankan bahwa membantu perempuan melalui program bukanlah melihat mereka sebagai objek atau subjek yang lemah. Tetapi karena memiliki peran penting serta tanggung jawab yang lebih.
Baca Juga : Objek Wisata Sundari Heboh Gara-gara Motor Terbakar
"Jadi, saya berharap kita bisa melek gender sedari awal. Jangan memandang mereka orang yang tidak mampu tetapi orang yang memiliki kelebihan. Sehingga perencanaan kita benar-benar bisa melibatkan perempuan sebagai aktor," pintanya.
Sementara itu, Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang mengikuti forum secara daring mengatakan dirinya memiliki harapan dan keyakinan besar bahwa Musrena Keren akan membawa dampak yang baik bagi masyarakat Trenggalek.
"Kami yakin Kabupaten Trenggalek mampu meraih 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) lewat Musrena Keren ini," pungkas perempuan yang juga merupakan inisiator Sepeda Keren besutan Pemkab Trenggalek.