JATIMTIMES - Agenda Jember Hadir untuk Rakyat (J-HUR) di Kecamatan Jombang menjadi media bagi masyarakat menyampaikan beragam masalah yang dihadapi di lapangan. Persoalan pupuk bersubsidi masih menjadi bahan pertanyaan kelompok tani di Jombang kepada Bupati Jember Hendy Siswanto.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Tukijan, ketua gapoktan setempat, dalam kesempatan tersebut, Tukijan menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah agar penyaluran pupuk 100% bisa sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Baca Juga : Menko Airlangga Dorong Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat di Muara Enim
Imam Sudarmaji selaku kepala Dinas Pertanian dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa terkait pendistribusian pupuk bersubsidi, memang ada pengurangan dalam pendistribusian petani atau kelompok tani dari pusat. Dari pengajuan RDKK, hanya 50 persen yang dipenuhi oleh pemerintah pusat.
"Untuk Kabupaten Jember, usulan e-RDKK itu 208.514 ton. Namun yang dicukupi cuma 118.552 ton. Jadi, memang kaitannya dengan pupuk subsidi memang ada pengurangan sangat jauh tidak sampai 50 persen," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Imam mengimbau kepada petani atau kelompok tani untuk bisa menggunakan pupuk dengan berimbang serta penggunaan pupuk organik.
Imam menambahkan, Disperta Jember telah berkoordinasi ke kios-kios dan agen penjual pupuk bersubsidi agar tidak terjadi manipulasi harga. "Dinas sudah mengeluarkan surat kepada seluruh kios untuk memampang harga eceran tertinggi pemerintah. Kalau ada yang melanggar tentang itu bapak bisa sampaikan (ke dinas) dengan melampirkan bukti," jelas Imam menanggapi keluhan Tukijan untuk menertibkan kios-kios atau agen nakal yang mencoba mempermainkan harga.
Baca Juga : Blanko e-KTP Kosong, Begini Penjelasan Kadispendukcapil Jember
Imam berharap, semua pihak bisa ambil bagian dalam pengawasan meliputi penyaluran atau pendistribusian dan harga pupuk bersubsidi di lapangan.