JATIMTIMES - Bupati Sumenep Achmad Fauzi tampak bahagia saat duduk bareng petani sambil berdiskusi. Hal ini terlihat saat bupati menghadiri kegiatan panen raya bawang merah.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Sumenep itu bertempat di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga : Bersama Bupati, Gubernur Jatim Pantau Banjir di Pamekasan
"Kehadiran kami di tempat ini untuk memastikan pasca panen awal bawang merah. Alhamdulillah cerita petani harganya cukup baik," ucap Achmad Fauzi.
Menurut bupati, kita harus banyak bersyukur atas hasil panen dan penjualan. Sebab, harga bawang merah masih stabil dan berada pada harga kisaran Rp 23 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogram.
"Panen kali ini berhasil. Kami berharap di musim panen berikutnya juga semakin meningkat. Yang terpenting harganya bisa stabil," ujarnya.
Ke depan, lanjut Fauzi, nantinya pemerintah daerah akan melakukan produksi menjadi aneka olahan. Pasalnya, saat ini hasil panen bawang merah petani masih di jual di pasar dan dikirim hingga ke Jakarta.
"Target kami ke depan, bawang merah ini akan menjadi aneka olahan seperti pasta bawang, bawang goreng dan lain semacamnya," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Sumenep Arif Firmanto mengakui, harga bawang merah di musim tanam tahun ini cukup baik dikisaran Rp 24 ribu per kilogram.
Ia menyebut, kualitas bawang merah lokal Sumenep sendiri ada tiga jenis. Yakni standar, medium, hingga super. Harga bawang merah kualitas standar dikisaran Rp 12 sampai Rp 13 ribu, kualitas medium Rp 17 sampai Rp 18 ribu, sementara untuk yang super dihargai Rp 22 sampai Rp 24 ribu.
Baca Juga : Guru Ngaji Pendukung Fauzi-Eva Minta Kesmas Setdakab Sumenep Dicopot
"Harga tersebut di tingkat petani. Kalau di pengecer atau di pasar, kisaran Rp 30 ribuan per kilonya," terang Arif.
Arif mengatakan, menanam bawang di musim penghujan baru pertama k diujicobakan. Hasilnya pun cukup memuaskan, termasuk tingkat kerusakan yang disebabkan hama cukup minim.
Apalagi, keunggulan varitas bibit bawang merah yang ditanam di Rubaru dinilai lebih tahan hama walaupun ditanam di musim penghujan. "Hasil pengecekan tim kami. Alhamdulillah bibit yang ditanam di Kecamatan Rubaru berhasil. Dari 52 hektare lahan yang ditanami, 43 hektarenya sudah panen," sebutnya.
Bulan Mei 2022 mendatang, akan digelontorkan kembali bantuan bibit bawang merah kepada 14 desa yang tersebar di dua kecamatan. "Melihat musim panen kali ini berhasil, nanti bulan Mei kami salurkan lagi bantuan bibit, seluruh desa di Kecamatan Rubaru dan 4 desanya di Kecamatan Pasongsongan," tukasnya.
Perlu diketahui, panen raya kali ini, 43,76 hektare lahan di Kecamatan Rubaru menghasilkan 425 ton bawang merah. Bawang tersebut dikirim ke sejumlah daerah seperti Malang, Jakarta, Lampung hingga Kalimantan.