JATIMTIMES - Masih langkanya keberadaan minyak goreng di pasaran membuat Pemkab Jember bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim menggelar operasi pasar murah di depan Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (1/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jember H Hendy Siswanto menyatakan bahwa kegiatan pasar murah ini untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sembako, khususnya minyak goreng yang saat ini masih sulit ditemukan di pasaran. Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan kelangkaan minyak goreng di pasaran bisa cepat teratasi.
Baca Juga : Kenaikan Harga Daging Sapi Tak Banyak Berpengaruh di Tulungagung, Ternyata ini Sebabnya
“Kami bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi untuk membantu masyarakat dalam memperoleh minyak goreng. Hal ini kami sebagai upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sembako khususnya minyak goreng. Ada 2.400 pcs minyak goreng dengan ukuran 1 liter dan satu harga yang kami gelontor pada kegiatan pasar murah ini,” ujar Bupati Hendy.
Bupati juga mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan kondisi sumber daya alam yang ada terutama dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Yakni bahwa untuk bisa kenyang tidak harus makan nasi, dengan umbi-umbian yang ada kita masih bisa kenyang.
"Kita harus belajar membiasakan diri bahwa untuk bisa makan kenyang tidak harus makan nasi. Tapi dengan umbi-umbian yang kita tanam di sekitar rumah kita, kita bisa kenyang. Oleh karenanya, mari kita manfaatkan sumber daya alam yang ada disekitar rumah kita," ajak bupati.
Selain menggelar kegiatan pasar murah, kegiatan tersebut juga untuk melakukan diversifikasi pangan lokal produk UMKM yang ada di Jember. Dalam disverifikasi ini ada 12 jenis usaha pangan UMKM Jember yang ikut di pamerkan dalam kegiatan pasar murah.
Baca Juga : Senangnya Pelajar Rabasan saat Ikuti Vaksinasi Covid-19
Dalam disverifikasi ini, bupati mengampanyekan tagline 'Kenyang Tidak harus dengan Makan Nasi'. Hal ini sebagai upaya Pemkab Jember dalam menumbuhkan ketahanan pangan serta menghidupkan pangan lokal melalui UMKM.