JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera melaksanaan vaksinasi booster atau dosis ketiga untuk masyarakat umum di Kota Malang. Rencananya vaksinasi booster itu akan dimulai pada awal Maret 2022.
Rencana pelaksanaan vaksinasi booster untuk masyarakat umum tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif kepada awak media seusai mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy di Sarinah Malang.
Baca Juga : Analisis Bibliometrik, Jadi Topik Strategis Webinar Direktorat Pascasarjana Unikama
"Hari Selasa (1/3/2022) sudah kita buka untuk umum dosis tiga. Pokoknya kita siapkan kemampuan puskesmas itu antara 100 sampai 150 (dosis) per puskesmas," ungkap Husnul kepada JatimTIMES.com, Minggu (27/2/2022).
Nantinya pihak puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan lainnya masing-masing memiliki jadwal terkait pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat umum. Umumnya digelar pada hari aktif kerja, yakni mulai Senin sampai Jumat.
Jika di luar hari aktif kerja, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan fasilitas layanan kesehatan maupun fasilitas publik di Kota Malang seperti di pusat perbelanjaan. Seperti pada Minggu (27/2/2022) ini pihaknya menyiapkan 1.350 dosis vaksin.
"Hari ini di Klinik Rampal 500 dosis, yang di Sarinah 350 dosis, yang di Matos (Malang Town Square) ada sekitar 500 dosis," ujar Husnul.
Khusus untuk di Klinik Rampal tersedia vaksin dosis satu, dosis dua dan dosis tiga atau booster. Untuk di Sarinah Malang dan Malang Town Square, pihaknya hanya menyediakan untuk dosis dua dan booster dengan jenis vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca Juga : Satu Tahun Pemerintahan Bupati-Wabup Banyuwangi, LDKS Pijar: Komunikasi Politiknya Lemah
Pelaksanaan percepatan vaksinasi booster sendiri terus digencarkan untuk mewujudkan kekebalan terhadap Covid-19. Pasalnya, kebanyakan masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi lengkap dan terpapar Covid-19 akan mengalami gejala yang ringan.
Sementara itu, pihaknya saat ini juga sedang melakukan percepatan vaksinasi booster terhadap masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan. Namun, saat ini capaian vaksinasi booster untuk lansia dan kelompok rentan masih di angka 15 persen. Persentase yang terbilang masih rendah tersebut, disebabkan beberapa hal. Husnul menyebutkan setidaknya terdapat tiga penyebab yang membuat vaksinasi booster untuk lansia dan kelompok rentan masih rendah.
"Satu terkait kondisi klinisnya, dua dari komorbidnya, tiga dari skrining yang berkali-kali dilakukan, tetapi masih tertunda. Ini tetap kita lakukan semua," pungkas Husnul.