JATIMTIMES - Geliat perekonomian Kota Malang terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan di tengah pandemi covid-19. Hal itu dapat terlihat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang terkait pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang menunjukkan angka 4,21 persen.
Kenaikan ini cukup signifikan dari tahun sebelumnya, di mana ekonomi sempat terkontraksi hingga -2,26 persen. Hal ini tidak lepas dari kerja keras seluruh komponen hexa helix pemangku kepentingan di Kota Malang.
Baca Juga : RTH Kota Batu Kurang 18 Persen, Ini Strategi Pemkot untuk Kejar Target
Termasuk di dalamnya hasil dari berbagai upaya kebijakan stimulus ekonomi, keteguhan untuk terus membangun infrastruktur terintegrasi hingga jaring pengaman sosial di masa-masa sulit pandemi Covid-19 selama 2020-2021.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, pihaknya menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi yang menurutnya melebihi prediksi awal pada kisaran 3,5 persen hingga 4 persen.
"Tentu perlu kita syukuri. Mari jaga momentum baik ini dengan terus berkolaborasi menguatkan sendi perekonomian dan menjaga kondusivitas wilayah," ungkap Sutiaji.
Berdasarkan publikasi Kota Malang Dalam Angka (MDA) Tahun 2022, diketahui bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Malang juga naik dari Rp 72,16 Triliun pada 2020, menjadi Rp 76,62 Triliun di 2021.
Sektor perdagangan besar dan eceran masih menjadi kontributor terbesar PDRB, yakni 29,09 persen disusul industri pengolahan sebesar 26,72 persen dan konstruksi sebesar 12,39 persen. Sedangkan angka inflasi year on year (y-o-y) terkendali pada kisaran 1,75 persen dan menjadi indikasi bahwa daya beli masyarakat mulai pulih.
Baca Juga : Separo Masa Kerja, DPRD Kota Malang Lakukan Pergantian Alat Kelengkapan Dewan
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini meminta seluruh pihak tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Dampak penyebaran Covid-19 varian Omicron dan dinamika jelang tahun politik yang berpotensi memunculkan tantangan kondusivitas, ditambah lagi peta geopolitik dunia yang sedang memanas, hal itu harus diantisipasi.
Menurut dia, kuncinya yakni dengan melakukan penguatan ekonomi kerakyatan, digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), wisata berdaya saing dan sumber daya manusia ekonomi kreatif yang berorientasi entrepreneur.
"Didukung dengan ekosistem dan infrastruktur yang baik. Insya Allah kita optimis bangkit bersama," pungkas Sutiaji.
