JATIMTIMES - Brug Over den Brantas te Kediri atau yang dikenal dengan Jembatan Lama Kediri pada 18 Maret 2022 mendatang akan memasuki usia ke -153. Seperti tahun sebelumnya beberapa kegiatan akan dilakukan di hari ulang tahun jembatan tersebut. Kali ini akan diadakan tumpengan sebanyak 153 tumpeng sesuai usia jembatan.
Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachri Ahmad didampingi oleh Imam Mubarok peneliti sejarah jembatan lama kediri hari ini menggelar rapat koordinasi dengan tim Pokok Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Kediri, dan OPD Kota Kediri terkait pemanfaaatan Jembatan Lama Kota Kediri sekaligus persiapan ulang tahun Jembatan Lama ke-153 tahun 2022.
Baca Juga : Pendaftaran Maba Unisma Ada Jalur Prestasi, Ingin Daftar? Simak Informasi Ini
“Hari ini saya mengundang tim Pokok Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Kediri dan OPD Kota Kediri terkait pemanfaatan Jembatan Lama Kota Kediri sekaligus persiapan ulang tahun Jembatan Lama ke-153 tahun 2022, sekaligus mendengarkan pendapat dan saran dari PPKD dan OPD,” kata Zachri Ahmad, Rabu (23/2).
Selain tumpengan rencananya juga akan dipasang papan petunjuk tentang jembatan, yang berbunyi "Brug Over den Brantas te Kediri (Jembatan Lama Kediri) Jembatan Dengan Konstruksi Besi Pertama di Indonesia". Sekaligus seminar sosialisasi cagar budaya akan nantinya akan melibatkan unsur masyarakat, partai, aparat penegak hukum dan pemerintah.
“Salah satu poin pentingnya dari pertemuan ini adalah Jembatan Lama kedepan akan difungsikan sebagai apa? Sebagaian besar pendapat yang masuk dalam rapat yakni hanya untuk pejalan kaki dan juga sepeda. Hasil ini nanti akan kami konsultasikan kepada Wali Kota Kediri. Dan juga pada ulang tahun nanti akan ada peresmian papan yang menjelaskan tentang sejarah jembatan yang akan diresmikan walikota pada 18 Maret 2022, sekaligus sebagai media promosi,” tambahnya.
Zachri Ahmad juga mengatakan, agenda pelaksanaan ulang tahun ini nanti akan dilakukan terbatas dan tidak melibatkan masa yang banyak,” Mengingat masih PPKM dan dilaksanakan dengan prokes yang ketat,” ujarnya.
Terkait kegiatan ulang tahun Jembatan Lama ke-153 , Imam Mubarok atau yang biasa disapa Gus Barok, peneliti jembatan lama mendukung apa yang dilakukan dinas terkait untuk melaksanakan tumpengan dan kegiatan penyerta lainnya.
“Seperti ditahun 2021 , mungkin tanggal 18 Maret 2022 nanti tak jauh beda. Yang membedakan ada seminar sekaligus sosialisasi UU 11/2010 tentang cagar budaya agar dipedomani oleh semua pihak. Agar permasalahan pemasangan bendera / atribut di Jembatan Lama tidak lagi terjadi. Pemasangan papan yang menunjukkan jembatan sebagai jembatan dengan kontruksi besi pertama di Jawa dan Indonesia ini juga menjadi hal yang penting pada ulang tahun Jembatan lama ke-153 nanti ,” kata Gus Barok.
Baca Juga : Kedelai Naik, Penjualan Lesu, Perajin Tahu Kabupaten Kediri Mogok Produksi
Selain itu yang tak kalah penting pemasangan papan penjelas sejarah jembatan akan menjadi ikon sekaligus obyek wisata bagi Kota Kediri dan nasional. Mengingat menjelang beroperasinya Bandara Dhaha Kediri yang diperkiraan selesai pada tahun 2023, Kota Kediri adalah mulut naga dalam wilayah Kediri Raya.
“Jangan sampai ketinggalan berbenahnya dan harus dimulai dari sekarang. Termasuk bagaimana membuat ikon lain yang dirasa perlu dan yang juga harus segera diwujudkan adalah branding Jalan Dhoho. Jalan Dhoho adalah ibu kota kerajaan era Prabu Airlangga dan tetap melegenda sampai sekarang. Didalamnya banyak bukti sejarah dan rekam jejak sejarah yang bisa dijual dan meningkatkan PAD bai,” terangnya.
Seperti diketahui Brug Over den Brantas te Kediri direncanakan sejak tahun 1853 dan selesai dibangun pada 11 Maret 1869. Tanggal 11-17 Maret 1869 dilakukan uji coba dan difungsikan pada 18 Maret 1869 di era Kolonial Belanda.
Status saat ini sebagai cagar budaya yang ditetapkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Jatim pada 12 Maret 2019. Jembatan ini memiliki panjang 160 meter lebar 5,80 meter dan tinggi dari permukaan air 7,50 meter. Jembatan konstruksi besi pertama di Indonesia karya insinyur Sytze Westerbaan Muurling (lahir di Belanda pada 29 November 1836). Diremikan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pada 18 Maret 2019 bersamaan dengan peresmian Jembatan Brawijaya.