JATIMTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mewujudkan destinasi wisata gantangan burung di wilayah timur semakin matang. Bulan Maret 2022, area yang bakal berada di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowokdoro tersebut ditargetkan sudah masuk proses lelang.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, design enginering detail (DED) untuk pembangunan destinasi wisata kreatif ini sudah tuntas. Saat ini, Disporapar tengah mengurus untuk tahapan tender atau lelang di unit layanan pengadaan (ULP).
Baca Juga : Monorel di KWT Lumajang, Aset Wisata Yang Sepi Peminat
"Sekarang kami dalam koordinasi dengan ULP. Setelah itu selesai, baru kami akan lelang. Kegiatan-kegiatan yang nuansanya tender disiapkan agar proses prosedurnya benar," ujar Ida Ayu.
Disporapar berharap, proses lelang ini bisa berjalan mulai Maret 2022 sehingga segera bisa dituntaskan prosesnya dan rencana pembangunan juga bisa dilakukan. "Triwulan satu ini kami naikkan. Triwulan dua dapat pemenang. Targetnya itu, ya, April-lah. Harapan kami. Yang penting administrasinya sesuai," imbuhnya.
Ida Ayu menjelaskan, tahun 2022 ini, untuk tahapam pengerjaan area destinasi wisata kreatif tersebut, disiapkan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar. Nantinya, bangunan fisik awal untuk area 3.700 meter persegi dari total luasan lahan kurang lebih 10.000 meter persegi.
"Nilainya Rp 2,3 miliar. Tahap awal. Kalau total semuanya itu sekitat Rp 12,5 Miliar. Tapi di awal nanti yang mahal pemadatan area, karena kondisi di sana ya. Kemudian nanti ada gantangan 2 lap. ilini yang awal agar bisa dilaksanakan sebuah perlombaan. Syarat minimalnya itu," jelasnya.
Selain itu, fasilitas utama yang didulukan seperti toilet dan musala. Area ini pun bakal memfasilitasi penggemar kicau mania. Juga disediakan fasilitas lainnya jika tuntas dalam pengerjaan. Misalnya amphitheater dan ruang pamer koleksi-koleksi burung yang ada. Itu karena lokasi Wisata Gantangan Burung ini dijadikan pusat atau lokasi perlombaan gantangan-gantangan burung di Kota Malang.
Baca Juga : Jejak Brigjen Tumilaar yang Bela Warga Gusuran Sentul City hingga Berujung Penahanan, Kini Mohon Ampun
Kemudian, penjualan suvenir dan kuliner khas Kota Malang hingga, pembangunan penambahan ruang terbuka hijau (RTH). Tetapi, tahap kedua masih menyesuaikan anggaran pemerintah daerah.
"Amphiteater ada, gantangan burung ada, pos jaga juga dan lainnya. Tapi ini penunjang fasilitas saja. Harapan kami di tahun 2023 selesai. Tapi kami masih melihat anggarannya," pungkas Ida Ayu.