JATIMTIMES - Program vaksinasi masih menjadi skema yang diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk dapat menekan penyebaran Covid-19. Termasuk di wilayah Kecamatan Kepanjen, yang juga sempat berada di urutan teratas terkait jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Malang.
Berdasarkan catatan dari Puskesmas Kepanjen, saat ini capaian vaksinasi untuk masyarakat Kepanjen yang berusia dewasa, sudah mencapai 96,19 persen. Capaian tersebut sudah termasuk hingga vaksinasi dosis kedua. Sedangkan untuk anak-anak capaian vaksinasi hingga dosis kedua juga sudah mencapai angka 90 persen lebih.
Baca Juga : Kasus Covid di Banyuwangi Alami Lonjakan, Sekolah Terbelah Sikapi PTMT
Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, Kepala Puskesmas Kepanjen Dr Ruri Pujianti mengatakan bahwa meskipun sudah dibuka untuk umum, antusias masyarakat untuk vaksinasi dosis ketiga masih belum terlihat. Bahkan malah cenderung terbilang rendah.
"Sudah boleh untuk masyarakat yang mau vaksinasi dosis ketiga atau booster. Tapi antusiasnya belum terlihat. Yang terlihat masih untuk pelayanan publik," ujar Dr. Ruri.
Padahal dalam hal ini, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terkait vaksinasi dosis ketiga. Baik sosialisasi secara langsung maupun sosialisasi melalui website. Namun begitu, antusiasnya juga masih belum terlihat.
Sedangkan untuk mekanisme pendaftaran vaksinasinya, ada dua cara yang dapat ditempuh masyarakat Kepanjen untuk dapat memperoleh vaksinasi dosis booster. Yakni dengan datang langsung ke Puskesmas Kepanjen atau mendaftar melalui link yang telah disediakan.
"Boleh, silahkan. Satu bisa langsung datang ke puskesmas, untuk konfirmasi apakah ada jadwalnya (vaksinasi booster), kalau tidak ada juga bisa tanya kapan adanya. Yang kedua kami juga punya link, masyarakat bisa masukkan datanya ke link tersebut, nanti kita undang untuk waktunya," terang Dr. Ruri.
Baca Juga : Isu Efek Samping Vaksin Booster, Dinkes Kota Kediri Bakal Genjot Sosialisasi
Dirinya tidak dapat memastikan, apa alasan yang melatarbelakangi masyarakat sehingga antusiasnya untuk divaksinasi dosis ketiga masih rendah. Hanya saja selama ini, untuk sosialisasi telah ia lakukan cukup masif. Dia memperkirakan, sebagian masyarakat masih ada yang ketakutan terhadap vaksinasi.
"Kemungkinan masih ada yang takut. Karena dampak yang dirasakan saat vaksinasi dosis pertama dan kedua, takut terulang saat divaksinasi dosis ketiga," pungkas Dr. Ruri.