JATIMTIMES - Jalur Lingkar Barat atau yang akrab disebut Jalibar di Kepanjen Kabupaten Malang lagi-lagi dikeluhkan masyarakat pengguna jalan. Pasalnya, jalan yang namanya baru saja diganti menjadi Jl. Ir. Soekarno tersebut cukup berbahaya jika dilalui dengan kurang hati-hati.
Pasalnya, di sejumlah ruas jalan tersebut masih banyak ditemui kerusakan berupa lubang-lubang. Kerusakannya tersebar di beberapa titik. Kondisi jalan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Malang menuju Kabupaten Blitar tersebut sebenarnya sudah dikeluhkan sejak lama.
Baca Juga : Pohon Tumbang di Penarukan Timpa Rumah dan Kios
Namun, setelah dibenahi dengan melakukan penambalan, jalan tersebut malah terkesan bergelombang saat dilalui. Sebab, kondisi permukaan tambalan jalannya lebih tinggi dari permukaan jalan yang semestinya.
Kondisi jalan dengan tambalan ini, banyak ditemui di ruas jalan ke arah barat. Sementara untuk ruas jalan sebaliknya, atau ke arah timur, tidak jauh berbeda, hanya saja bukan tambalan, melainkan banyak terdapat lubang.
Kondisi tersebut dinilai akan lebih berbahaya, jika dalam kondisi hujan deras. Sebab, dengan kemampuan resapan yang juga terkesan tidak optimal, membuat air hujan menjadi tergenang di beberapa lubang.
Praktis, kondisi tersebut berbahaya untuk dilalui. Sebab permukaan jalan yang tertutup air, membuat pengendara menjadi sulit membedakan, mana jalan yang rata atau mana titik jalan yang terdapat lubang.
"Tadi hampir saja terjatuh. Untung jalannya sepi. Lha ketutupan air, jadi enggak kelihatan mana yang berlubang," ujar salah satu pengendara asal Malang, Ridho Khoirul yang sempat berhenti karena hampir terjatuh ketika melewati titik jalan yang berlubang.
Baca Juga : Hujan Deras Disertai Angin Kencang Tumbangkan Sejumlah Pohon di Kepanjen
Sementara itu, pantauan di lapangan, keberadaan jalan tersebut dinilai cukup vital. Sebab dengan melalui jalan tersebut, pengendara yang hendak menuju Blitar dari arah Malang bisa memotong kompas.
Selanjutnya bisa langsung menuju wilayah Talangagung, tanpa melalui pusat Kecamatan Kepanjen yang cenderung lebih padat kendaraan. Jalan itu sendiri memang kerap dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar pengangkut.