JATIMTIMES - Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kecamatan Kepanjen tercatat menjadi yang tertinggi di Kabupaten Malang. Dimana berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang pada Kamis (17/2/2022), dari sebanyak 2.115 kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Malang, 223 di antaranya ada di Kepanjen.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Kepanjen Eko Margianto. Menurutnya, melonjaknya kasus Covid-19 di Kepanjen beberapa waktu terakhir ini juga karena efektifitas tracing yang dilakukan. Dimana pada 1 orang positif, setidaknya harus ada 15 orang yang dilakukan tracing dan testing.
Baca Juga : Tindaklanjut Laporan Pengrusakan Patung Dwarapala di Pura Joyo Amijoyo, Hasilkan Tiga Poin Penting
"Iya benar, angka rekapnya 200 sekian. Tapi detil keterangannya ada di Puskesmas," ujar Eko.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Ruri Pujianti, lonjakan kasus aktif Covid-19 tersebut berawal dari klaster rombongan kepala sekolah yang telah melakukan perjalanan untuk menghadiri suatu kegiatan di luar kota. Saat itulah awalnya diketahui ada salah satu Kepala Sekolah di Kepanjen yang positif Covid-19.
"Untuk klaster terbanyak itu, penyumbang terbanyak awalnya dari guru, karena mereka ada satu kegiatan di luar Malang, di situlah muncul salah satu kepala sekolah di Kepanjen satu kasus yang positif. Lalu setelah kita tracing akhirnya merambat ke peserta lain. Dan banyak yang positif. Dan semakin ditracing, ternyata temuannya semakin banyak," ujar dr. Ruri kepada JatimTIMES, Jumat (18/2/2022).
Berdasarkan catatan dan pantauannya, klaster tersebut masih mendominasi dalam menyumbang lonjakan kasus aktif Covid-19 di Kepanjen hingga menjadi yang tertinggi di Kabupaten Malang. Dan setelah dilakukan tracing, ada beberapa kepala sekolah lain yang termasuk di dalam rombongan kegiatan itu, juga dinyatakan positif setelah dilakukan swab test.
Tracing pun dilanjutkan ke sekolah masing-masing. Hingga akhirnya sejumlah pengajar dan beberapa siswa juga ada yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga : Demi Kemanusiaan, Ning Ita Sebut Kota Mojokerto Masuk PPKM Level 3
"Siswa tidak banyak, karena kasek (Kepala Sekolah) kan tidak mengajar, tapi ada guru yang kena. Namun mayoritas penularannya tidak ke siswa, namun ke keluarganya," terang Dr. Ruri.
Di sisi lain, lonjakan jumlah kasus aktif Covid-19 di Kepanjen, disinyalir juga karena tingkat mobilitas masyarakatnya yang cenderung tinggi. Dan juga banyak yang bekerja di luar Kepanjen. Hal itu yang dinilai juga menjadi jalur penularan Covid-19 di Kepanjen.
"Mobilitas warga Kepanjen ini kan tinggi, hal itulah yang sebenarnya cukup lumayan, banyak pekerja-pekerja yang positif, kemudian akhirnya menular ke keluarganya. Tapi kecil-kecil bukan klaster besar seperti kepala sekolah tadi," pungkas Dr. Ruri.