JATIMTIMES - Meski belum dapat dipastikan, desa yang areanya akan dilintasi tol jurusan Tulungagung-Blitar-Kepanjen telah beredar di kalangan kades yang diundang dalam uji publik, Selasa (22/2/2022) mendatang.
Dari tabel yang disampaikan M Suhardi Kepala Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut tertera ada 7 wilayah kecamatan yang terdiri dari 41 desa dan 2 Kelurahan. Berikut ini wilayah kecamatan yang kemungkinan dilalui tol di Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : 18 Usulan Musrenbang Tematik Anak, Komunikasi Edukasi hingga Pelatihan IT Jadi Prioritas
Untuk Kecamatan Gondang ada 7 desa yang kemungkinan dilalui pembangunan jalan tol. Di antaranya, Desa Bendo, Dukuh, Kendal, Sepatan, Notorejo, Rejosari dan Tawing. Kecamatan Boyolangu ada 7 desa yaitu Bono, Boyolangu, Waung, Karangrejo, Tanjungsari, Wajak Kidul, dan Wajak Lor.
Untuk wilayah Kecamatan Kedungwaru ada dua desa yaitu, Plosokandang dan Ringinpitu. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Sumbergempol ada 5 desa di antaranya, Doroampel, Podorejo, Tambakrejo, Wonorejo dan Sambijajar.
Kemudian, Kecamatan Ngunut ada 8 desa yakni Samir, Kacangan, Pandansari, Karangsono, Sumberejo Kulon, Sumberingin Kulon, Sumberingin Kidul dan Purworejo. Wilayah Kecamatan Kota ada dua kelurahan yaitu Kedungsuko dan Kuthoanyar
Di Kecamatan Rejotangan paling banyak wilayah yang kemungkinan jumlahnya 12 desa yang akan dilintasi pembangunan jalan tol. Yaitu, Tugu, Tenggur, Tegalrejo, Tanen, Sumberagung, Rejotangan, Panjerejo, Pakisrejo, Karangsari, Jatidowo, Blimbing dan Banjarejo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung Santoso saat dikonfirmasi membenarkan undangan yang akan dihadiri Direktorat Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Dirjend Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum kepada sejumlah kepala desa.
Baca Juga : Petani Tersangka Kasus Jual Beli Pupuk Bersubsidi, Kadis Pertanian Kabupaten Blitar: Saya Kecewa
"Iya yang tanggal 22 mendatangkan itu sosialisasi (uji publik) rencana pembangunan jalan tol Tulungagung Kepanjen," kata Santoso.
Untuk lokasi yang bakal dilintasi jalan tol ini, menurutnya belum dapat dipastikan dan masih bisa berubah termasuk jumlah desa sebagaimana tabel yang beredar. "Masih bisa berubah, karena prosesnya kan banyak tahapan. Sosialisasi, kemudian uji kelayakan, pembebasan dan banyak teknis lainnya," ungkapnya.