JATIMTIMES- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun infrastruktur jalan tol Demak-Tuban serta pembangunan ruas jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Babat (Ngaroban/Ngarobat) yang digadang penghubung lingkar tengah dan utara wilayah Jawa Timur.
Rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tol Demak-Tuban sepanjang kurang lebih 171,934 km,melintasi 5 kecamatan di Kabupaten Tuban yakni Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Kerek, Merakurak, Semanding, Kabupaten Tuban.
Baca Juga : Libatkan Anak dalam Pembangunan Daerah, Bappeda Kota Malang Gelar Musrenbang Tematik Anak
Sedangkan untuk pembangunan jalan Tol Ngaroban atau Ngarobat merupakan jalur penghubung lingkar tengah dan utara wilayah Jatim sepanjang 116,78 km melintasi 6 desa di Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban.
Tim ahli lingkungan Ridwan Hoesin mengatakan bahwa, saat ini kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan sedang penyusunan dokumen final bussines case (FBC) atau studi kelayakan terhadap 6 ruas jalan tol termasuk 1 jembatan Demak - Tuban yang terkoneksi dengan tol Semarang -Demak dan 1 jembatan untuk ruas jalan tol Ngaroban penghubung lintas tengah dan utara Jawa Timur.
"Dari pemrakarsa dan tim ahli mempersiapkan Ambal mencakup KA Andal, Andal, RKL-RPL. Dan proses pengerjaan masih panjang paling cepat tahun 2023 dengan catatan seluruh proses kegiatan telah lulus uji prosedur dari Kementrian, bina marga," jelasnya.
Lanjutnya, kedua ruas jalan dalam skema pembangunan ruas tol Demak - Tuban akan melintasi 5 kecamatan wilayah Kabupaten Tuban sepanjang 53,8 km.
Sedangkan jalan tol Ngaroban sepanjang 116,76 km akan melintasi 6 desa wilayah Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. "Tim pembebasan lahan dilakukan oleh tim kami yang dijadwalkan akhir bulan Februari hingga Maret 2022 mulai. Saat ini sudah di Demak," imbuhnya.
Saat ditanya awak media perihal permintaan khusus Pemkab Tuban perihal Pembangunan tol Demak-Tuban, dan Ngarobat, pemkab berharap jalan tol menyediakan gerbang tol dan res area di wilayah Tuban. Dengan begitu akan terintegrasi dengan kota industri serta bisa mendongkrak peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
"Exit tol berdekatan dengan perekonomian di Kabupaten Tuban dan ada res area di Bancar- Tuban ," kata konsultan Ridwan Hosen kepada awak media mengutip permintaan pimpinan kepala daerah Tuban dalam hal ini Bupati Aditya Halindra Faridzky.
Sementara saat konsultasi publik salah satu Kades Margomulyo Kerek Tuban, sangat mendukung pembangunan tol. Dia berharap rencana pembangunan PSN tol Demak-Tuban pada proses pembebasan lahan milik warga, pihaknya dalam hal ini pemerintah desa juga dilibatkan serta diberikan honor yang sah seperti jual beli tanah.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 18 Februari 2022, Pencarian Reyna Masih Buntu
"Terus terang kalau di desa ada jual beli tanah ada free atau honor untuk kades. Kami harap pembebasan lahan proyek PSN untuk tol juga ada honor yang legal. Dengan begitu kami ikut membantu mensosialisasikan kepada pemilik lahan," jelas Kades Margomulyo Wasi'un kepada awak media
Wasi'un juga berharap dalam pelaksanaan pembangunan tol Demak-Tuban, juga adanya keterlibatannya tenaga kerja lokal yang diambilkan dari wilayah terdampak PNS tersebut. "Kami harap warga sekitar berdampak pembangunan tol nantinya diikutsertakan sebagai pekerja," tutupnya.