JATIMTIMES - Pertandingan perdana grup W yang mempertemukan antara Persedikab Kediri dengan Maluku FC diwarnai kericuhan, Kamis (17/2/22) di Stadion Brawijaya Kota Kediri.
Pemain dan official Maluku FC yang kecewa dengan keputusan wasit Hafidz Nuridho di akhir laga, langsung melakukan penyerangan.
Baca Juga : Inilah Arti Style Bunga Kamboja yang Disematkan di Telinga Pelatih Persik Kediri
Kekecewaan Maluku FC dipicu keputusan wasit yang dianggap membiarkan pertandingan berjalan lebih dari waktu injury time 4 menit. Saat itu laga berjalan imbang 2-2. Kekecewaan mereka memuncak saat Persedikab Kediri mencetak gol ketiga, saat injury time berjalan hingga 6 sampai 7 menit.
Gol itu membuat mereka kalah 3-2 dari Persedikab Kediri.
Usai gol tersebut, pemain dan official Maluku langsung mengejar wasit. Polisi pun langsung berusaha mengamankan wasit asal Kota Kendari itu.
"Kita dirugikan, dan itu nyata kelihatan. Kita ada rekaman. Dari pertama kita sudah prediksi akan mengalami kejadian seperti ini," kata Saidna Azhar, Manajer Maluku FC.
"Injury time empat menit, tapi ketika kita hitung tujuh menit tapi wasit juga belum menghentikan pertandingan. Padahal tadi kapten sudah protes waktu, pelatih sudah protes waktu. Akhirnya kita digempur habis-habisan, karena kita kartu merah satu, wajar. Dan ketika sudah terjadi gol, disitulah," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota, AKBP Wahyudi mengatakan, meski dalam pertandingan hari ini terjadi kericuhan, namun hal itu segera mendapatkan antisipasi dari kepolisian yang bertugas di lapangan.
Baca Juga : Ketua DK4: Menjaga dan Melestarikan Seni Budaya Tanggung Jawab Bersama
"Dengan adanya antisipasi sigap itu membuat situasi di lapangan kembali kondusif. Tidak ada hal-hal yang mengarah terhadap kejadian yang lebih fatal," ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolres Kediri Kota mengaku, jika dirinya menjamin, bahwa ke depan kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
"Intinya kejadian tersebut adanya antisipasi yang sigap oleh personel TNI-Polri," ungkapnya.