JATIMTIMES - Kecamatan Pakis menjadi wilayah dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Kabupaten Malang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dari total kasus aktif Covid-19 sebanyak 1.795, Pakis menempati urutan teratas dengan 200 kasus aktif covid-19.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Pakis Agus Harianto. Ia menjelaskan bahwa dari laporan yang ia terima, Kecamatan Pakis memang menjadi yang tertinggi untuk jumlah kasus aktif Covid-19, meskipun secara detail ia tidak menyebutkan jumlahnya.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Pemkot Malang Operasikan SKB untuk Pasien Positif Covid-19 Gejala Ringan
"Kalau yang tertinggi iya, kalau jumlahnya itu langsung dilakukan Dinkes. Sesuai yang dicantumkan, kan di-update setiap hari," ujar Agus kepada JatimTIMES, Kamis (17/2/2022).
Agus menjelaskan, salah satu hal yang melatarbelakangi melonjaknya kasus Covid-19 di wilyahnya adalah karena efektifitas tracing yang dilakukan. Di mana menurutnya, sesuai dengan standar operational procedure (SOP) yang ada, jika ada satu orang yang dikonfirmasi positif, setidaknya ada 15 orang yang harus ditracing.
"Jadi ada yang positif, semuanya yang termasuk orang terdekatnya yang bersangkutan akan kita tracing semua, sesuai SOP kan minimal 15 orang. Dari tracing itulah akhirnya ada yang terkonfirmasi positif juga," terang Agus.
Selain itu, dari catatan yang ia terima, sebagian warganya yang terkonfirmasi positif adalah masyarakat yang beraktivitas di luar dan cenderung memiliki mobilitas yang tinggi. Kemudian tanpa disadari, yang bersangkutan dikonfirmasi positif saat dilakukan swab test mandiri sebelum datang ke tempat kerja.
"Banyak juga itu yang mau kegiatan. Misalnya ikut bimtek, syarat swab dulu. Jadi yang bersangkutan swab mandiri, dan hasilnya di Puskesmas positif. Dan batal ikut kegiatan. Banyak yang seperti itu. Lalu kita lakukan tracing," beber Agus.
Namun begitu, dari jumlah kasus aktif yang ada, mayoritas memiliki gejala ringan atau termasuk orang tanpa gejala (OTG). Sehingga meskipun terkonfirmasi positif, yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri (isoman).
Baca Juga : Tingkatkan Kekebalan Tubuh, 170 Warga Kejari Kota Malang Jalani Vaksinasi Booster
Selain itu, sebelum terjadi ada lonjakan seperti yang terjadi saat ini, pihaknya bersama jajaran Muspika Pakis, terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Sebab dari pantauannya, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) dinilai turun.
"Sosialisasi (prokes) kita nggak pernah berhenti. Tapi memang kalau tingkat kepatuhan (prokes), kalau dulu saat bulan Juni-Juli, itu masyarakat patuh. Tapi, beberapa waktu terakhir ini memang (kepatuhan prokes) juga menurun," pungkas Agus.
Dirinya juga meminta agar perangkat di setiap desa untuk pro aktif dalam melakukan penanganan hal tersebut. Seperti penyemprotan disinfektan pada titik yang dinilai menjadi sebaran Covid-19 hingga mencukupi kebutuhan sembako bagi warganya yang sedang menjalani isolasi.