JATIMTIMES - Hujan yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Tulungagung sejak Sabtu (12/02/2022) siang hingga malam ini membuat jalan penghubung dua kecamatan banjir parah. Jalan penghubung yang dimaksud berada di Desa Ngentrong Kecamatan Campurdarat menuju ke Desa Besole Kecamatan Besuki.
Kepala Desa Besole Suratman dalam keterangannya mengatakan kondisi jalan utama di desanya yang tergenang melebihi ketinggian 30 sentimeter.
Baca Juga : Hujan Deras, Jalur Dua Dusun ke Desa Tugu Kecamatan Rejotangan Kembali Terputus
"Ini air kiriman dari Wonokoyo. Dulu jika air turun, langsung masuk sungai melalu jembatan. Tapi sekarang jembatannya tertutup," kata Suratman.
Area banjir ini di Dusun Ngembel yang berbatasan langsung dengan Desa Ngentrong. Penyebab utamanya, menurut kepala desa, perencanaan pembangunan jalan yang dilakukan dinas terkait tidak dikoordinasikan dengan pemerintahan desa.
"Mulai pembangunan aliran air dari atas, ini tidak koordinasi. Akibatnya, air yang turun menjadi liar dan warga yang tidak mau rumahnya terendam juga menutup masing-masing saluran air yang semestinya dapat diatur," ungkapnya.
Karena air yang masuk ke wilayah Desa Besole tidak semestinya, pemdes akan mendatangkan material untuk menutup aliran air dari Desa Ngentrong agar tidak semakin parah.
"Besok, rencana kita akan datangkan koral (material) untuk menutup aliran air dari Desa Ngentrong yang masuk ke Besole," jelasnya.
Baca Juga : 8 Tahun Tidak Disentuh Perbaikan, Jalan Poros Desa Pace Mulai Diperbaiki
Selain air membanjiri jalan, Suratman mengungkapkan bahaya bagi kendaraan yang melintas karena lubang yang sangat banyak dan dalam
"Mulai kantor desa ke utara, jalan berlubang dalam dan tertutup air. Jika kendaraan jenis mobil yang rendah terjebak, tidak bisa jalan karena boi bawah akan terangkut material bekas aspal saat masuk lubang," paparnya.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Tulungagung segera memperhatikan kondisi darurat ini mengingat jalan yang banjir merupakan jalur utama bagi kegiatan pertanian, nelayan, hingga pariwisata.