JATIMTIMES - Pemerintah memberikan subsidi harga minyak goreng untuk menekan kenaikan harga yang sebelumnya banyak dikeluhkan masyarakat. Namun sayangnya, hingga saat ini harga minyak goreng masih belum seragam di Kota Batu.
Hingga saat ini, harga minyak goreng di Kota Batu masih berada diangka Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per liternya. Sedangkan untuk harga di toko retail dan toko grosir, sudah berada diangka Rp 14 ribu, namun terbatas dengan stok.
Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Kesembuhan Kasus Omicron di Surabaya Capai 86 Persen
Menurut Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, belum seragamnya harga minyak goreng dianggap wajar. Melihat keadaan pedagang yang perlu beradaptasi dengan aturan baru. Kemudian pedagang masih penyesuaian dengan harga saat mereka mengambil dari tengkulak atau agen.
Setidaknya, pedagang saat ini masih menghabiskan stok minyak goreng yang diambil sebelum subsidi diberlakukan. Setelah pedagang bisa menghabiskan stok minyak, hingga tiba waktunya untuk kembali meminta supply pada tengkulak.
“Pedagang tentu akan keberatan, ketika dibebankan aturan yang baru. Tidak mungkin ada regulasi dari pemerintah dan esok harinya langsung dilakukan penyesuaian harga,” ungkap Dewanti.
Pihaknya berencana akan melakukan koordinasi dengan supplier, apabila hendak melakukan pasar murah. Apalagi, dengan adanya pasar murah, terbukti bisa menstabilkan harga yang terdapat di pasaran.
Baca Juga : Ramai Pembangunan Wadas Jateng, Kabaharkam Polri: Program Prioritas Harus Didukung
Tidak hanya itu saja, rencananya juga akan segera melakukan inspeksi mendadak untuk memberikan sosialisasi terhadap regulasi harga minyak. “Kita tunggu waktu yang tepat untuk melakukan sosialisasi ini,” tutup Dewanti.