free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Ayat-ayat dalam Alquran Pencegah Lupa, Salah Satunya Surah Al Baqarah

Penulis : Desi Kris - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

24 - Jan - 2022, 17:06

Placeholder
Ustaz Adi Hidayat (Foto: IST)

JATIMTIMES - Ustaz Adi Hidayat menyampaikan tausyiah soal lupa yang disebabkan karena gangguan setan. Mengutip ayat suci Alquran, Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah sahabat Nabi Musa AS yang pernah mengalami lupa dengan ajaran kebaikannya. 

Sebagai makhluk biasa, manusia tentu sangat lekat dengan kelupaan terhadap perintah Allah SWT. Namun bagi umat Islam, patut diketahui ternyata ada sederet ayat suci Alquran yang bisa mencegah kelupaan seseorang.

Baca Juga : Dinosaurus, Nabi Adam Hingga Manusia Purba, Siapa yang Lebih Dulu Diciptakan?

Ustaz Adi Hidayat pun mengulas pentingnya mencegah lupa. Ia mengutip dari berbagai ayat Alquran yang membahas masalah lupa. 

Salah satunya yakni ayat yang tertera dalam Surah Albaqarah Ayat 286.

"Lupa, bisa menjadi rahmat yang patut disyukuri. Tapi juga boleh jadi, ia bisa menjadi musibah yang mesti dievaluasi pun demikian diintrospeksi. Sisi yang kedua ini banyak yang dialami oleh saya, Anda, atau bahkan kita dalam menjalani aktivitas kehidupan yang kita titih," ungkap Ustaz Adi Hidayat, seperti dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menerangkan, lupa terkadang bisa menyebabkan sesorang berbuat maksiat. 

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Baqarah Ayat 286: 

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." (QS Al Baqarah: 286)

"Di antara sekian doa, dianjurkan kita memanjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, 'Ya Allah jangan hukum kami, bilapun kami pernah lupa dan dengan lupa itu kami berbuat salah.' Tidak sedikit kesalahan dibangun dari sifat lupa," ujar Ustadz Adi Hidayat. 

Ia kemudian mengatakan seseorang yang berdusta tidak serta merta tak mengetahui perbuatan yang dilakukan itu keliru. Namun, seseorang sering kali berdusta lantaran lupa yang datangnya dari gangguan setan.

Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan sama halnya dengan orang yang gemar bergosip, bahkan menggunjing sesama. Dipastikan orang semacam ini kerap dilanda kelupaan dari setan yang terkutuk. 

Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 23 Januari 2022: Al dan Angga Dapatkan Bukti untuk Tangkap Om Irvan?

"Orang berdusta bukan karena tidak tahu bahwa dusta itu salah. Hanya saat berdusta ia lupa bahwa itu keliru. Orang yang bergosip bukan tidak tahu kalau gosip itu tidak baik, hanya saat bergosip ia lupa bahwa itu keliru," ucap Ustaz Adi Hidayat.

Ia juga menjelaskan, lupa lah yang menjadikan seorang terjebak dalam perbuatan salah bahkan dosa. Itu lupa yang diwaswasi oleh setan. 

Oleh sebab itu, ada serangkaian ayat yang memberikan isyarat kepada manusia bagaimana peran setan yang membisikkan dan mendorong seseorang untuk lupa mengerjakan kebaikan serta cenderung mengarah ke sisi negatif. 

Seorang sahabat Nabi Musa AS ternyata juga pernah mengalami lupa. Ustaz Adi Hidayat lantas menceritakan kisah ini dengan mengutip Surah Al Kahfi Ayat 63. 

قَالَ أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهُ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ ۚ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ عَجَبًا 

Artinya: "Muridnya menjawab: 'Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali'." (QS Al Kahfi: 63)

Dalam ayat di atas, jelas Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT menceritakan kembali kisah Yusaq bin Nun selaku sahabat Nabi Musa yang lupa akan ajaran kebaikan beliau. Yusaq lalu menyadari kelupaannya ini datang dari godaan setan. 

"Quran Surah ke-18 Al Kahfi misalnya di ayat ke-63, Allah Subhanahu wa ta'ala menyampaikan firman-Nya tentang sahabat Nabi Musa Alaihissallam yang kelak dikenal dengan nama Yusaq bin Nun. Ketika ia terlupa dengan isyarat Nabi Musa dan mengatakan: 'Dan tidaklah aku lupa ini kecuali setan yang mengarahkan aku untuk melupakan jalan-jalan kebaikan yang telah diisyaratkan itu'," tutup Ustaz Adi Hidayat.


Topik

Agama



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Sri Kurnia Mahiruni