JATIMTIMES - UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang berharap ada anggaran dari Pemkab Malang atau bahkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan untuk membeli mobil resque. Hal itu karena permintaan evakuasi dari masyarakat meningkat pada tahun 2021 lalu.
Kepala UPT Damkar Kabupaten Malang, Goly Karyanto mengatakan bahwa Desember 2021 lalu ada permintaan 11 evakuasi dan 1 permintaan untuk pemadaman kebakaran. Sementara secara total, 2021 lalu terdapat 63 permintaan pemadaman kebakaran dan 76 evakuasi.
Baca Juga : Lapas Tulungagung Gagalkan Pengunjung Selundupkan Puluhan Poket Sabu dan Dobel L ke Napi
“Setahun terakhir memang permintaan evakuasi baik hewan maupun manusia semakin meningkat,” kata Goly, Jum'at (21/1/2022) saat ditemui di halaman Pemkab Malang.
Menurut Goly, pihaknya sangat membutuhkan mobil resque. Hal itu karena untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Sebab, selama ini pihaknya meminta bantuan dari Damkar Kota Malang jika permintaan evakuasi tidak ada alatnya.
“Mobil resque itu kisaran harga Rp 1,5 miliar hingga Rp 2,4 miliar atau bisa beli mobil double cabin itu nanti alatnya bisa kami isi secara bertahap, karena kami vertikal resque sangat butuh, karena ada kejadian sapi masuk sumur warga, jadi karena tidak punya alat akhirnya kami kontak Damkar Kota,” papar Goly.
Goly pun menuturkan jika ada mobil tersebut pihaknya dapat memenuhi permintaan masyarakat terutama pada evakuasi. Dan jika dirasa mahal, pihaknya berharap ada standar minimal untuk mobil resque.
“Standar minimal, ada vertikal resque, tripod, ada alat pemotong gembok, ada senso atau alat penjebol tembok dan genset,” ungkap Goly.
Sejauh ini, di wilayah Kabupaten Malang banyak masyarakat yang melakukan permintaan seperti adanya ular, tawon dan kucing. Bahkan ada kejadian fenomenal yakni sapi yang masuk dalam sumur warga.
Baca Juga : Operasi Pasar di Tulungagung, 2.504 Liter Minyak Goreng Ludes Diserbu Warga
“Evakuasi hewan yang kerap terjadi antara lain, ular, tawon ndas, kucing, yang paling fenomenal ya sapi masuk sumur itu. Yang sering terjadi ular kucing sama tawon,” kata Goly.
Meski begitu, Goly masih memahami saat ini fokus Pemkab Malang masih pada penanganan covid-19. Sehingga pihaknya berharap ada CSR dari perusahaan yang bisa membantu memenuhi fasilitas tersebut.
“Kami paham APBD kita fokus untuk penanganan covid, kami juga berusaha bersurat kepada Bappeda tembusan ke Pak Bupati. Kalau bisa kami diupayakan dari CSR perusahaan, jadi mungkin beberapa perusahaan kumpul jadi satu. Tidak masalah andai kata mobil ada tulisan mobil bantuan dari mana, yang penting kegunaannya,” tandas Goly.