JATIMTIMES - Memasuki 2022, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur mendorong masyarakat agar membudayakan pola hidup sehat dengan kebiasaan olahraga sejak dini.
"Kebijakan pemerintah di bidang keolahragaan bukan hanya untuk atlet, tapi untuk masyarakat secara umum. Sejak usia dini hingga lansia, apalagi saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, termasuk di Jatim. Jadi menjaga kesehatan lewat olahraga harus dilakukan," jelas Firman Syah Ali Kabid Keolahragaan Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur, Jum'at (21/1/2022).
Baca Juga : HUT ke-33, FIFGROUP Hijaukan Bumi Tanam 33 Ribu Pohon Sepanjang 2022 di Indonesia
Bendahara Umum PW IKA PMII Jatim 2016-2021 ini menjelaskan, untuk itu pihaknya selama beberapa hari ini aktif menyerap masukan dari para pakar olahraga nasional, diantaranya Rektor Unesa Surabaya Prof Nurhasan.
"Saya sowan ke Rektor Unesa yang kebetulan beliau juga merupakan pakar olahraga nasional dalam rangka diskusi. Meminta masukan dalam upaya memasifkan kampanye Jatim Senam Gerak yang disingkat Jatim Seger," ujarnya.
Selain sowan ke Rektor Unesa Surabaya, atas petunjuk dan arahan Kepala Dispora Jatim Pulung Chausar, Firman dan rombongan juga sowan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora RI) dan berkunjung ke SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Sidoarjo.
"Atas petunjuk dan arahan Bapak Kadis, kemarin saya berkunjung ke SMANOR Sidoarjo dan hari ini sowan ke Kemenpora RI. Semua demi Jawa Timur tercinta," tuturnya.
Selain itu, Pengurus Harian PWLP Ma'arif Jawa Timur ini menuturkan, pihaknya juga mengunjungi tempat pusat-pusat latihan cabang olahraga, seperti olahraga berkuda dalam rangka merasakan langsung permasalahan para pegiat keolahragaan masyarakat di lapangan.
"Arahan Ibu Gubernur melalui Pak Kadis, semua cabang olahraga kita perhatikan. Kita pecahkan masalah-masalahnya dan kita promosikan," ucapnya.
Baca Juga : Video Status Siaga Gunung Kelud Viral di YouTube, Polisi Sebut Hoaks dan Bisa Dijerat UU ITE
Ke depan, dirinya juga akan mendorong promosi olahraga tradisional yang sudah mulai tidak diminati oleh masyarakat, terutama pemuda. "Olahraga tradisional juga harus kita semarakkan kembali, bukan hanya dalam even perlombaan. Karena pemuda kita sudah banyak yang kecanduan gadget, terseret efek negatif revolusi industri 5.0. Kita harus lawan dengan promosi olahraga tradisional. Kita selamatkan generasi penerus bangsa" paparnya.
Artinya, kata birokrat aktivis dan aktivis birokrat yang akrab disapa Cak Firman ini, olahraga bukan sekedar menjadi ajang kompetisi. "Olahraga bukan hanya ajang mencari prestasi dalam kompetisi, lebih dari itu harus menjadi keseharian masyarakat" ungkapnya.
"Prestasi dalam olahraga mutlak dan penting untuk ditingkatkan, tapi menjaga kesehatan lewat olahraga masif oleh segenap lapisan masyarakat jauh lebih penting. Seperti dalam pepatah Mens Sana In Corpore Sano. Salam olahraga, Jatim Jaya Luar Biasa," pungkas Cak Firman.